Anda barangkali sudah tahu kalau ada berbagai jenis penyakit akibat alergi yang diderita oleh manusia, misalnya asma, alergi makanan, dermatitis atopik, dan bronchitis. Bahkan, tercatat bahwa sejumlah 30% sampai 40% dari total penduduk di dunia menderita penyakit jenis ini.
World Health Organization (WHO), sebagai organisasi kesehatan dunia di bawah PBB, memprediksi bahwa tingkat kejadian asma pada tahun 2025 akan mencapai angka 400 juta orang, dan kira-kira 50% diperkirakan akan menderita alergi makanan.
Sedangkan menurut hasil kajian oleh International Study of Asthma and Allergies in Childhood, anak-anak pun takluput dari serangan alergi, termasuk anak-anak di Indonesia.
Beberapa peneliti telah memprediksi bahwa pertambahan jumlah kasus alergi di Indonesia per tahun mencapai 30 persen, meskipun belum ada data rinci soal prevalensi, epidemiologi, maupun penyebabnya.
Berbicara soal kasus alergi di Indonesia, berikut ini adalah beberapa jenis alergi yang paling banyak terjadi dan diderita oleh masyarakat Indonesia.
1. Alergi Polusi dan Debu
Jumlah penduduk Indonesia, terutama yang berdomisili di kota besar, yang mengidap alergi terus meningkat tiap tahun karena polusi udara yang semakin parah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, diketahui bahwa ada pertambahan persentase penderita alergi polusi dan debu yang usianya di bawah 12 tahun sampai empat kali lipat dalam kurun 20 tahun terakhir dari yang semulanya 2% tahun pada 1980, jumlahnya mencapai 8% pada tahun 2000.
Para penderita alergi ini menunjukkan reaksi yang berbeda. Tanda yang paling umum adalah hidung berair, bersin, dan mata merah serta gatal. Dalam beberapa kasus, ketika sistem pernapasan terkena dampaknya, penderita bisa mengalami potensi gangguan pernapasan yang berbahaya, seperti sulit bernafas, penumpukan lendir di paru-paru, pembengkakan jalur pernapasan, dan asma.
2. Alergi Makanan
Diketahui ada beberapa jenis makanan yang rupanya paling sering mengakibatkan alergi, sehingga tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada bayi yang usianya masih terlalu muda. Misalnya susu sapi, telur, seafood, ikan, kedelai, kacang-kacangan, dan gandum.
Menurut data dari dr. Meida Tanukusumah, Sp.A., di dalam Sari Pediatri IDAI, 6% anak usia kurang dari 3 tahun seringnya mengalami alergi makanan.
Seiring dengan bertambahnya usia, ketika usianya sudah menginjak 5 sampai 6 tahun, alergi makanan yang dialami anak akan hilang, kecuali alergi ikan laut, kerang-kerangan, dan kacang tanah.