Mohon tunggu...
Eko Bakhtiar
Eko Bakhtiar Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang yang tidak pernah lelah mencari dan berbagi Ilmu dunia.

Menulis merupakan suatu kegiatan dan hobby yang membuat nalar dan pola pikir bisa dari berbagai sudut pandang.

Selanjutnya

Tutup

Bola

UEFA Harus Digertak Dahulu Baru Sadar!

21 April 2021   15:02 Diperbarui: 21 April 2021   15:22 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Instagram UEFA @uefa_official

Muncul nya European Super League yang digagas oleh 12 klub besar dari Liga besar di Benua Eropa merupakan tamparan keras bagi UEFA sebagai induk persepakbolaan di Benua Eropa. Alasan pembentukan kompetisi tandingan Liga Champions besutan UEFA karena dinilai kurangnya hadiah dari partisipasi mengikuti turnamen tersebut. 

Tim besar dan elit di Eropa membutuhkan dana ditengah pandemik yang belum usai. Dana tersebut digunakan untuk operasional sebuah tim, gaji pemain, pemeliharaan stadion dan pendukung lainnya. Selama berlangsung nya pertandingan ditengah pandemik, seluruh tim tidak mendapatkan uang tiket, menurunnya penjualan merchandise dan hak siar menurun. Dimana peran UEFA untuk menghidupkan atmosfer sepakbola Eropa lagi ?

Tidak perlu naif, tim tim seperti Real Madrid, Barcelona, Juventus, Chelsea merupakan daya pikat sehingga Liga Champions begitu antusias dan ingin ditonton setiap laga melalui layar kaca. Pendapatan yang di dapat kurang begitu besar hanya gengsi yang didapat oleh tim tim besar tersebut. Bayangkan saja jika European Super League terlaksana dengan di sponsori oleh Lembaga Keuangan dari Amerika Serikat, JP Morgan. JP Morgan siap mengglontorkan dana sebesar 61,2 triliun Rupiah untuk turnamen tersebut sebagai pemulihan ekonomi sepakbola ditengah pandemik. Nominal empat kali lipat dari hadiah Liga Champions. Estimasi yang didapat oleh tim tim tersebut berkisar 5 triliun Rupiah.

Tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester City, Juventus hanya sebagai "sapi perah" bagi UEFA untuk meraup pundi pundi uang. Pemain -pemain berkualitas dan bintang hanya sebagai motor keuangan UEFA. UEFA hanya bisa mengecam dan menghukum tim dan pemain jika berlaga dan mengikuti European Super League tapi tidak memberikan solusi agar atensi dan gelora sepakbola Eropa tidak meredup.

Baru tersiar kabar tentang European Super League, UEFA baru mau mencari sponsor baru untuk Liga Champions, kemarin kemana aja Bos !

UEFA panik gak ? panik gak ? panik lah masa engga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun