Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cuma Modal Ngotot, Timnas U23 Indonesia Memang Kalah Kelas

30 Oktober 2021   13:22 Diperbarui: 30 Oktober 2021   13:26 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U23 Indonesia, sumber gambar akun resmi twitter@PSSI

Suka atau tidak suka, Timnas U23 Indonesia memang kalah kelas dari Timnas Australia. Kelas yang beda jauh.  Ape loe? Ape loe!

Kini dunia sudah tahu bahwa Timnas U23 Indonesia gagal menuju Piala Asia U23 tahun 1922. Dunia juga tahu siapa yang jadi pemenangnya. Dunia sangat tahu yang menggagalkannya adalah Timnas U23 Australia.

Sejak leg pertama, yakni ketika kalah 2:3 dari Australia, sudah terlihat bahwa Timnas U23 Indonesia memang kalah kelas. Makin dipertegas pada leg kedua, kalah lagi 1;0. 

Aah...cuma kalah tipis. Eits...!Jangan terjebak pada kata "tipis" itu. Soal beda kualitasnya tetap tebal!

Bandingkan saja kualitas permainan, skill individu, visi bermain, team work dan lainnya terlihat Timnas Australia jauh lebih unggul, walau tanpa pelatih tetap. 

Mereka hanya didampingi pelatih dadakan (asisten pelatih). Kehadirannya sebagai "pelatih" cuma sekedar memenuhi syarat laga resmi.

Sementara timnas Indonesia bukan tak melawan. Modal ngotot dalam permainan jadi andalan. Modal itu sangat membantu Cocah shin tae-yong menyelmatkan mukanya dari rasa malu akibat kegagalan.

sumber gambar ; akun twitter @PSSI
sumber gambar ; akun twitter @PSSI

Dengan modal ngotot itu, Timnas U23 Indonesia kelihatan berkualitas. Kelihatan bahwa permainannya meningkat setelah ditangani coach Shin Tae-yong. Maka selamatlah si Coach itu dari hantaman bully para pecinta bola Indonesia.

Permainan ngotot perlu dukungan fisik yang kuat. Hal itu dibangun dari latihan fisik yang keras dan intensif. Setelah itu apa? Tidak ada jaminan jadi tim hebat. Tidak otomatis jadi tim pemenang.

Tapi lihat lah dan bandingkan tim Australia, mereka tahu, paham, mengerti dan menguasai cara bermain bola secara taktis, efesien, dan berbagai elemen lain yang menunjukkan sebuah tim sepakbola modern dan berkualitas.

Soal ngotot bermain itu bukan hal utama yang ditonjolkan Timnas Australia, karena bagi mereka ngotot merupakan sebuah bagian turunan dan konsekuensi logis dari penguasaan hebat cara bermain bola yang benar dan tepat secara tim !

Hal seperti itu lah yang harusnya pecinta bola lihat dari performa Timnas Indonesia. Dan ketika sudah mampu melihatnya maka ekspetasi kita pada Timnas Indonesia tentu harus berubah! Tak lagi secara fisik, namun harus lebih luas dan mendalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun