Mohon tunggu...
Vebby Vebby
Vebby Vebby Mohon Tunggu... Administrasi - @pempek.ilo

Percaya Diri Pada Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kandang Hewan Ternak, Berbagi Lahan Berbagi untuk Kebahagiaan

9 April 2021   11:52 Diperbarui: 9 April 2021   12:09 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki sebuah gang kecil meninggalkan jalan utama, Jalan Semarapura -- Karangasem, tercium aroma khas kandang hewan ternak. Siang itu hujan gerimis turun. Di samping kiri-kanan, rindangnya pepohonan menyejukkan lingkungan sekitar. Gang yang sudah teraspal memudahkan kendaraan untuk mengaksesnya. Jalan kecil yang hanya cukup dilalui satu mobil terletak di Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Bali.

Pada ujung gang memang terpasang spanduk berukuran sedang dengan tulisan 'Pos Penampungan Hewan Ternak.' Berjarak sekitar 500 meter dari mulut gang kecil tadi, terlihat terpal berwarna biru berdiri tegak sebagai pos penampungan hewan ternak.

Pos penampungan hewan ternak atau kandang hewan ternak ini dilengkapi dengan tempat pakan serta bak air yang juga terbuat dari terpal plastik. Tidak jauh dari kandang itu, tandon air berwarna kuning yang siap untuk menampung air.

Lokasi sekitar kandang tidak terlalu becek ketika hujan turun dan cukup bersih untuk ukuran kandang darurat. Kandang yang menampung hewan ternak berupa sapi telah dibangun beberapa bulan lalu ketika warga sekitar Gunung Agung harus menghindar dari wilayah berbahaya.

Sejak 27 November 2017, pukul 6 pagi waktu setempat, Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem kembali berstatus tingkat IV, pada tingkat tertinggi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan mereka yang tinggal di dalam radius 8 km dan sektoral radius 10 km, yaitu di utara -- timur laut dan tenggara -- selatan -- barat daya untuk menjauh dari kawasan yang berbahaya.

Foto : BNPB
Foto : BNPB

Masyarakat dari 22 desa di Kecamatan Abang, Bebandem, Kubu, Rendang, dan Selat segera mengungsi pada hari itu juga. Seperti peristiwa sebelumnya, hewan ternak menjadi perhatian yang perlu disikapi dalam penanganan darurat.

Di Balik Suatu Kisah Musibah_

Tepat di seberang kandang sapi tampak rumah permanen dengan halaman yang luas. Beberapa tempat sesaji berderet di samping rumah. Rumah yang bercorak budaya lokal itu memiliki pelataran dimana penghuninya berkumpul. Tampak seorang bapak bersama anggota keluarga lain tengah mengobrol di bawah hujan gerimis yang baru saja mulai.

Tampak mengenakan rompi petugas, laki-laki berkumis tebal ini memanggil dan kemudian membagikan cerita yang indah. I Wayan Sukarata yang bekerja di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Sidemen ini dengan tulus berbagi apa yang dia dan keluarga miliki dengan keluarga para penyintas. Penyintas merupakan sebutan untuk mereka yang melakukan evakuasi dan berjuang untuk bertahan hidup. Sukarata, sejak Oktober 2017 lalu, telah menerima kehadiran beberapa keluarga penyintas yang memiliki sapi.

Sapi Bali sebagai hewan ternak memiliki nama latin Bos Sondacius; sapi yang dikenal sangat tangguh dan kuat ketika dipekerjakan di lahan persawahan. Meskipun berkarakter tangguh dan kuat, warga pemilik tidak memiliki ikatan khusus dengan sapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun