SELANCAR: Selamat, Sehat, dan Cerdas adalah program edukatif yang dijalankanoleh Kelompok 3 Mahasiswa Program Studi S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UI angkatan 2022 sebagai bagian dari praktik belajar lapangan (PBL) yang dilaksanakan di SDN Pancoranmas 1, Kota Depok – sekitar 4 km dari Universitas Indonesia.
Tim SELANCAR terdiri atas berbagai peran yang saling mendukung, dengan Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes sebagai Pembimbing Fakultas dan Ibu Inati Isnaeni A., S.Pd sebagai Pembimbing Lapangan serta Ibu Iis Gustini S.Pd selaku kepala sekolah SDN Pancoranmas 1. Susunan tim pelaksana meliputi Ni Putu Indriati Peramarani sebagai Ketua, Nisrina Nur Ranty sebagai Sekretaris, serta Axell Raditya Dhiaurrahman sebagai Bendahara. Pelaksanaan program turut didukung oleh Intan Silmi Alya Mahmud selaku penanggung jawab bidang acara, Diajeng Woro Kinasih sebagai pengurus hubungan masyarakat dan publikasi, Rayhan Ramadhan sebagai pengurus desain dan dokumentasi, serta Muhammad Athif Iszuhri sebagai pengurus perlengkapan. Program ini dijalankan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan siswa, guru, hingga orang tua, untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan keselamatan di lingkungan sekolah dasar.
Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Melalui program ini, siswa diedukasi agar memahami pentingnya asupan gizi serta keamanan saat belajar. Guru dan orang tua juga mendapatkan informasi praktis dalam memantau perkembangan anak dan mencegah risiko stunting sejak dini.
Kampung Lio, tempat SDN Pancoranmas 1 berada, merupakan wilayah padat penduduk dengan tantangan nyata dalam pemenuhan gizi anak dan kesadaran terhadap kesehatan sekolah. Ketimpangan informasi, pola makan yang kurang sehat, serta minimnya perhatian terhadap aspek keselamatan menjadi celah yang dapat menghambat tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, Program SELANCAR dirancang sebagai langkah preventif melalui empat rangkaian kegiatan utama, yaitu Pembekalan Dokter Kecil, Pengukuran Antropometri, Edukasi Gizi kepada Siswa, dan Intervensi kepada Orang Tua. Setiap rangkaian program dirancang untuk saling melengkapi dan bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif dalam pencegahan stunting sejak dini.
Sebelum memulai keempat rangkaian kegiatan utama, Tim Selancar terlebih dahulu melakukan kaji risiko di lingkungan SDN Pancoranmas 1. Kaji risiko ini dilakukan melalui wawancara dengan beberapa guru dan murid, serta observasi langsung terhadap aktivitas harian dan kondisi fisik lingkungan sekolah. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat mengganggu keselamatan siswa, guru, maupun staf sekolah. Hasil kaji risiko tersebut kemudian disusun dalam dokumen HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) yang berisi identifikasi bahaya, penilaian tingkat risiko, serta rekomendasi pengendalian. Dokumen ini akan diserahkan kepada pihak sekolah sebagai bentuk evaluasi dan masukan untuk perbaikan berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman.
Langkah awal dari rangkaian intervensi edukatif Program Selancar adalah Pembekalan Dokter Kecil di SDN Pancoranmas 1 yang diselenggarakan pada Rabu, 14 Mei 2025. Dalam sesi ini, 12 dokter kecil selaku peserta mendapatkan materi seputar gizi seimbang, bahaya serta risiko yang ada di sekolah, hingga pengenalan dasar antropometri yaitu ilmu yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia. Menariknya, pembekalan tidak hanya diberikan dalam bentuk teori. Para Dokter Kecil juga turut dilibatkan dalam praktik langsung, seperti cara mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala. Pembekalan ini bertujuan agar para Dokter Kecil siap menjalankan perannya sebagai agen perubahan pada kegiatan berikutnya.
Setelah dibekali, para Dokter Kecil kemudian terlibat dalam rangkaian acara selanjutnya yaitu Pengukuran Antropometri terhadap seluruh siswa/i SDN Pancoranmas 1 mulai dari Kelas 1 sampai dengan Kelas 5 pada pada Sabtu, 17 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan status gizi anak melalui parameter pengukuran tubuh, yang hasilnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kasus stunting sejak dini. Data yang terkumpul menjadi landasan penting untuk melakukan analisis awal terhadap permasalahan gizi di lingkungan sekolah.