Mohon tunggu...
Paulya Leihitu
Paulya Leihitu Mohon Tunggu... Nelayan - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Pertanian dan Bisnis

Anak Tuhan Sesungguhnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bukan Berarti Minyak Bekas Selamanya Akan Menjadi Barang Bekas

2 Oktober 2017   08:10 Diperbarui: 2 Oktober 2017   09:11 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kalian sudah tidak lagi asing dengan minyak bekas atau biasa disebut dengan minyak jelatah. Minyak jelatah banyak kita temui dirumah, restoran, hotel, pinggir jalan saat kalian membeli gorengan atau dimana saja asalkan tempat tersebut berhubungan dengan memasak. minyak jelatah yaitu minyak sisa atau bekas dari memasak atau menggoreng sesuatu yang biasanya sudah tidak digunakan lagi karena mengandung lemak jenuh yang tidak baik bagi kesehatan kita dan akan menyebabkan kanker, kolestrol, hipertensi, dan dapat mencemari air dan tanah karena tidak larut di dalam.

Dari dulu sampai sekarang masyarakat di indonesia sudah sangat banyak sekali yang menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi utama dan tanpa disadari ternyata minyak bumi di Indonesia sudah mulai menipis bahkan hampir habis dan butuh beribu bahkan berjuta tahun lagi kita akan mendapatkan minyak bumi tersebut kembali, sedangkan aktifitas manusia akan terus berjalan tiap tahun bahkan hari. Itu mengapa sudah banyak sekali inovasi -- inovasi yang dibuat untuk menggantikan penggunaan minyak bumi yang berlebihan yaitu salah satunya adalah dengan minyak jelatah.

Minyak jelatah dari kandungannya dapat dimanfaatkan menjadi biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkly dari rantai panjang asam lemak biasanya ditemukan pada minyak sayur, minyak kelapa dan lemak hewan dan bisa juga ditemukan pada minyak jelatah, itu mengapa minyak jelatah dapat mengganti sumber bahan bakar minyak bumi menjadi biodiesel yang ramah lingkungan. Minyak jelatah dibuat energi melalui banyak cara dan ada beberapa tahap, ada yang menambahkan berbagai zat kimia, ada yang melalui fertilisasi, atau pembakaran dan penguapan ada yang menggunakan alat yang sudah ada atau bahkan alat yang mereka buat sendiri ada yang menggunakan berbagai macam katalis yang mereka temukaan sendiri juga.

Negara yang sudah menerapkan biodesel dengan sumber dari minyak jelatah yaitu Hawaii, Pacific Biodiesel Inc, Sedangkan di Indonesia sendiri sudah ada yang menemukan cara pengolahan limbah ini dan ada juga yang menjadikan ini menjadi usahan yaitu contohnya mahasiswa UII yang penggagasnya bernama Aditya Sewanggara (jurusan kimia 2015) penemu BIOTANG (Biodiesel Katalis Ilalang) melalui metode BRA (Biodiesel Elektrokatalitik Reaktor) dan juga Mahasiswa Universitas Negeri Makassar bernama Andi Hilmy Mutawakkil pemenang pertama program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) kategori bidang usaha sosial melalui Perusahaannya CV Garuda Energi Nusantara (Gen-Oil) dan masih banyak lagi mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang sudah menemukan energi terbarukan ini menggunakan berbagai katalis yang menjadi permasalahan mereka yang ramah lingkungan.

Minyak jelatah banyak dan sering ditemui, didapatinya juga mudah, dengan pemahaman, keikutsertaan masyarakat dan dibantu oleh pemerintah dalam pengolahan biodiesel ini semuanya akan terwujud. Dan dari contoh negara hawaii yang sudah menerapkan metode ini dan ada juga masyarakat Indonesia sendiri. Mengapa indonesia harus takut kehabisan bahan bakar lagi? Kalau minyak jelatah yang biasa kita temukan setiap hari adalah salah satu solusinya.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun