Mohon tunggu...
Imperial Jathee
Imperial Jathee Mohon Tunggu...

Tukang Bikin Tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Langsung di Negara Sebesar RI

12 September 2012   02:18 Diperbarui: 4 April 2017   16:36 9182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertama-tama, berjuanglah terus PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) yang ada di luar negeri. Mata kalian adalah mata rakyat Indonesia untuk mengawasi para anggota DPR yang suka kemewahan, makan enak, plesir saat kunjungan kerja. Jangan gentar hanya karena anggota DPR atau mantan anggota DPR yang mantan artis yang begitu pintar bersilat lidah, yang tak mengakui kekurangannya karena malu dan gengsi.

Merdeka!! Merdeka!! Merdeka!!

Kembali ke topik:

Dalam sebuah acara diskusi bernama ILC (11/9/2012) tadi malam, saya terkejut dengan sebuah pendapat dari seorang peserta yang saya lupa namanya. Idenya ini sungguh tak umum seperti kebanyakan para pakar yang hanya pintar memutar argumentasi, suka berkilah, seperti yang kebanyakan anggota DPR. Pendapatnya adalah Indonesia belum siap untuk melakukan dan menerapkan sistem demokrasi langsung seperti yang dipraktekkan saat ini, misal pemilihan presiden dan gubernur secara langsung.

"Demokrasi langsung juga dikenal sebagai demokrasi bersih. Disinilah rakyat memiliki kebebasan secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat dengan segera di dalam satu pertemuan.

Jenis demokrasi ini dapat dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara relatip belum berkembang, dimana secara fisik memungkinkan untuk seluruh electorate untuk bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut bersifat kecil.

Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan didalam masyarakat yang kompleks dan Negara yang besar." Sumber:  http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110606050238AAAHCQN


Yang saya garisbawahi adalah bahwa demokrasi langsung tidak dapat dilaksanakan di dalam masyakarat yang kompleks dan negara yang besar. Artinya, untuk negara sebesar NKRI, demokrasi langsung tidak bisa dipraktekkan. Namun, saya yakin bisa untuk negara sekecil Timor Leste melaksanakan demokrasi langsung. Pertanyaannya, kenapa demokrasi langsung sudah begitu meriah diterapkan di Indonesia dan terkesan dipaksakan?

"Pada zaman Yunani kuno, demokrasi langsung pernah dipraktekkan di negara-negara kota (polis) di Athena. Pada masa itu, karena penduduknya sedikit, rakyat dapat dilibatkan secara langsung dalam membicarakan persoalan-persoalan negara dalam suatu rapat bersama. Demokrasi yang dilaksanakan di negara-negara kota tersebut dikenal dengan istilah demokrasi langsung, yaitu suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menentukan suatu urusan negara." Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/2222986-demokrasi-langsung-dan-demokrasi-tidak/#ixzz26DTwfHDk


Kutipan di atas memiliki kesamaan ide dengan pakar yang saya saksikan di ILC, yaitu dilaksanakan di negara kota, penduduknya sedikit, dan dilibatkan langsung . Beberapa kriteria untuk dilaksanakan demokrasi langsung dari pakar tersebut di ILC (seingat saya):

1. Sudah cukup pintar dan dewasa dalam memilih. Artinya, tingkat pendidikan yang cukup dan sudah merata.

2. Kelas menengah yang pro-kelasbawah/ tingkat kesejahteraan baik

3. Sudah tidak mempermasalahkan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun