Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Hal yang Menghancurkan ala Gandhi

11 Mei 2017   05:33 Diperbarui: 11 Mei 2017   05:36 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

7 Hal yang Menghancurkan ala Gandhi

Menarik apa yang dikatakan seorang tokoh besar dari India. Ada tujuh hal yang bisa membuat kehancuran, terutama bagi sebuah negara. Apa saja itu?

Pertama, kekayaan tanpa kerja

Suka atau tidak, bangsa ini dihinggapi orang yang enggan kerja keras namun maunya enak. Potong kompas, kejahatan demi kejahatan yang ujungnya semata demi harta. Paling jelas nampak pada perilaku korup dan maling jajaran elit baik pusat ataupun daerah. Lihat saja bagaimana mereka menumpuk uang dan harta tanpa mau mengeluarkan tenaga, selain main pokil-pokilan,sepanjang uang ngumpul. Tidak malu-malu mengeroyok orang yang menghambat mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Jelas ditampilkan copet yang bisa berteriak copet dan korban yang mau dicopet malah babak belur karena dikeroyok mereka, rombongan copet itu.

Kedua, kenikmatan tanpa nurani

Hedonis,konsumeris, dan gaya hidup glamour makin menggila. Jangan heran ketika ma lima,telah menjadi pedoman termasuk orang pinggiran dan daerah. Kenikmatan yang melupakan nurani, bahkan bisa saja tertawa di atas derita orang lain. Kenikmatan tanpa nurani termasuk hiburan tidak sehat, pornografi, menjual diri demi kenikmatan semata, menjatuhkan pihak lain sebagai sebentuk kesukaan dan kenikmatan bawah sadar telah menjadi gaya hidup.

Ketiga, pengetahuan tanpa karakter

Pengetahuan sangat mudah diperoleh, media baik yang arus utama, ataupun media sosial sekarang telah menjadi pengganti seorang guru yang dulu sebagai sumber pengetahuan. Itu tidak salah, sepanjang tidak ngawur, apalagi jika kebohongan. Bagaimana pengetahuan yang berseliweran itu telah dimanfaatkan orang-orang demi kepentingan sendiri, dan sering tidak mengandung nilai dan kebaikan, malah fitnah dan pemutarbalikan fakta, pun bukan menjadi pertimbangan.

Keempat, bisnis tanpa moralitas

Mafia demi mafia menggerogoti bangsa ini, dari garam di laut hingga kayu di hutan, dari daging di kandang hingga beras di penggilingan, semua lewat calo dan mafia. Tidak ada yang salah dengan bisnis, namun bagaimana jika bisnis itu melepaskan mana yang baik, buruk, dan netral. Bisnis itu netral, namun bisa juga baik ketika berpikir sama-sama untung, namun sangat buruk ketika mengambil keuntungan tanpa memikirkan kemampuan rakyat. Hal ini bertahun-tahun berkuasa atas negeri ini. bagaimana calo-calo itu menggerogoti sendi-sendi berbangsa dan bernegara kita.

Kelima, Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun