Adanya kesalahan di dalam kinerja, bukan pelanggaran hukum yang membuat presiden diimpeachment, atau adanya kekeliruan dalam mengambil keputusan, sepanjang tidak demi keuntungan pribadi dan kelompok, mengapa sih harus teriak-teriak ganti, turun, atau mundur? Lha yang setiap saat digugat model Pak Harto, dulu malah sekalipun tidak berani.
Menteri harus tegas, lugas, dan menjadi pelindung atas serangan kepada presiden. Tidak usah ribet mengatakan pemujaan atau menabikan Jokowi, ini hanya mengatakan secara umum, kabinet bukan membiarkan semua kesalahan, atau serangan kepada presiden itu begitu saja.
Kesalahan yang tidak fatal, masih bisa diperbaiki mengapa tidak? Apalagi sering itu adalah kesalahan anak buah, dan tidak cukup masuk akal, tetapi dengan mudahnya menuding presiden. Salawi datang lagi dan seolah menjadi referen harian, bahkan anak-anak kemarin sore dalam media sosial.
Kewibaan, kehormatan, dan kebesaran bangsa itu ya termasuk menghormati pemimpinnya. Maunya menjadi bangsa besar namun perilakunya kerdil. Maunya menang sendiri dengan menjatuhkan pihak lain sebagai yang salah. Menyembunyikan diri dari kesalahan dan kegagalan diri dengan menimpakan pada pihak lain.
Miris ketika mengaku beragama, Pancasila sebagai ideologi bangsa namun perilaku minus tanggung jawab, munafik lagi begitu kuat. Saatnya berubah dan berbenah.
Terima kasih dan salam