Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

masih tahap belajar tentang Lingkungan, Budaya dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendefenisikan Kembali Rumah Adat Bolaang Mongondow

20 Juni 2022   09:47 Diperbarui: 20 Juni 2022   10:01 3335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Gedung Bobakidan yang di desain dalam bentuk rumah adat Bolaang Mongondow. Sumber gambar: http://direktoripariwisata.id/

Bolaang Mongondow merupakan salah satu bekas swapraja yang terdapat di Provinsi Sulawesi Utara, penganut adat dan Budaya Bolaang Mongondow saat ini menyebar di beberapa Kabupaten dan Kota di sulawesi utara yaitu kabupaten Bolaang Mongondow, sebagian kabupaten Bolaang Mongondow selatan, kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kota Kotamobagu

Beberapa waktu lalu kotamobagu sempat heboh masalah pembongkaran Gedung Bobakidan yang oleh pemkot akan di ganti dengan bangunan baru yang lebih representative yang berfungsi sebagai Gedung perpustakaan. Warga kotamobagu yang keberatan menganggap bahwa Bobakidan adalah rumah adat yang perlu di pertahankan atau setidaknya di renovasi bukan di bongkar total. 

Apakah Bobakidan ini adalah Rumah adat Bolaang Mongondow? Menurut saya, bukan. Istilah Bobakidan pada dasarnya di peruntukan untuk penamaan tempat Musyawawarah adat. yang menurut ingatan kolektif masyarakat Bolaang Mongondow, Bobakidan terletak di pontodon namun demikian arsitektur Gedung ini menampilakn bentuk Komalig yang secara adat di tempati oleh Raja pada zaman dulu, lagian Gedung ini di bangun di fungsikan sebagai Gedung serba guna, bukan tempat untuk melaksanakan Bakid atau musyawarah adat.

Bagi saya pribadi, setuju pembongkaran Gedung serba guna yang bernama Bobakidan ini, namun masalahnya menurut saya, dengan melihat gambar yang terpapang di depan lokasi pembongkaran Gedung bobakidan, desain dari Gedung pengganti tergolong JELEK. 

Nilai seni dan budayanya sangat tipis, masih jauh lebih indah nan keren desain Gedung Bobakidan yang telah di bongkar itu. Kalau bisa redesain lagi Gedung ini kalau perlu di sayembarakan saja secara umum untuk mendesain Gedung perpustakaan yang punya nilai estetika dan budaya mongondow. Pengganti harus lebih baik bukan sebaliknya.

Perhatikan perbedaan mencolok antara gambar Gedung Bobakidan dan Desain pengganti Gedung Bobakidan sebagaimana gambar berikut ini 

Gambar 2. Gedung Perpustakaan yang bakal berdiri di atas tanah bekas Gedung Bobakidan. Sumber: https://bolmora.com/
Gambar 2. Gedung Perpustakaan yang bakal berdiri di atas tanah bekas Gedung Bobakidan. Sumber: https://bolmora.com/

Perbedaan yang mencolok dari kedua Bangunan ini dapat di lihat dari bentuk tangga masuk ke gedung. Bobakidan mengikuti bentuk tradisional /budaya Bolaang Mongondow sedangkan Gedung perpustakaan baru lebih ke modern, khas kemongondowannya hilang. selain itu lesplang Gedung Bobakidan masih menampilkan ornamen tradisional Bolaang Mongondow yang mana hal ini tak terlihat sama sekali dalam desain Gedung perpustakaan baru.

Kembali ke masalah rumah adat Bolaang Mongondow, apa nama rumah adat Bolaang Mongondow? Bobakidan kah? Komalig kah? Atau Baloy?. Saya coba mendefiniskan rumah adat Bolaang Mongondow sesuai pengetahuan saya.

secara Etimologi adat berasal dari bahasa arab dari kata "adah" yang artinya kebiasaaan. Menurut Kun Cakraningrat Adat adalah bentuk perwujudan dari kebudayaan atau gambaran sebagai tata kelakuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun