Mohon tunggu...
Par Tono
Par Tono Mohon Tunggu... -

Pendidikan terakhir: SI teknik sipil FT-UI Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jadikan Fisik yang Prima dan Mental yang Kokoh sebagai Trademark Timnas Indonesia

24 September 2013   07:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:29 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dua tulisan terakhir saya membahas soal perubahan yang 'revolusioner' mengenai kualitas tim nasional Indonesia. Saya melihat hanya begitulah cara agar level timnas kita bisa terdongkrak ke tingkat yang lebih tinggi. Ekspektasi yang sangat besar dari masyarakat Indonesia, sudah selayaknya direspon oleh pengurus PSSI dengan-menjalankan program-program yang tepat untuk merealisasikannya.

Keberhasilan timnas U-19 menjuarai piala AFF patut dirayakan dan diapresiasi, meskipun demikian evaluasi harus tetap dilakuken oleh tim pelatih dan BTN guna meningkatkan lagi performanya. Ya, tidak boleh ada kata puas untuk terus berusaha dalam rangka mendongkrak level permainan timnas ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Jika kita mencermati kelebihan kualitas permainan timnas U-19, hal yang paling menonjol adalah soal fisik dan mental yang jauh lebih baik dibandingkan timnas-timnas U-19 sebelumnya. Para pemain mampu bermain secara spartan hingga 120++ menit! Sesuatu yang selama ini menjadi sorotan dan kritikan publik terhadap performa timnas untuk soal yang satu ini. Mesti kritikan ini sudah sering dilontarkan, namun entahlah para pelatih sebelumnya, seperti tidak mengindahkan. Baru timnas (U-19) inilah yang benar-benar serius melakukannya. Demikian pula dari sisi mental pemain, terlihat sangat militan, ngotot, garang dan tanpa kompromi. Dari segi teknik, sebenarnya tidak jauh berbeda, namun dua faktor basic yang krusial inilah pembedanya.

Sebenarnya timnas senior di AFF Cup 2010 juga memiliki kemampuan fisik dan mental 'kengototan' yang baik. Namun mentalnya ternyata masih belum cukup kuat jika bermain di luar kandang. Seandainya timnas saat itu bermain hanya di kandang sendiri, hampir pasti juga akan merengkuh juara. Sebaliknya dengan timnas U-19, jika bermain di kandang lawan, belum tentu juga bisa meraih tropi juara. Pelajaran yang dapat dipetik dari fakta-fakta di atas adalah bagaimana membentuk MENTAL yang tangguh dimanapun timnas bertanding, baik di kandang sendiri maupun di kandang lawan. Perlu dibuat program khusus untuk memecahkan masalah klasik tersebut. Mungkin diperlukan banyak uji coba di luar negeri guna menempa mental yang lebih tangguh lagi. Ingat, kita tidak hanya melulu bermain di dalam negeri saja.

Dalam mengelola timnas, baik tim pelatih maupun BTN, harus mencermati setiap perkembangan timnas. Baik dalam proses-proses pelatihan, laga-laga yang dimainkan dan hasil yang dicapainya. Evaluasi harus terus dilakukan secara masif dan intensif. Mengapa timnas yang satu gagal sedangken timnas yang lainnya bisa berhasil, perlu dicari tahu dan bagaimana solusinya. Hal ini sangat perlu dilakukan agar keberhasilan yang dicapai bisa KONSISTEN . Setelah melakukan evaluasi secara detail dan menyeluruh, maka perlu dibuat standar baku minimal bagi penanganan timnas dan itu semua berlaku bagi timnas junior (kelompok umur) maupun timnas senior. Mungkin semua itu sudah dilakukan oleh manajemen timnas selama ini, jika memang demikian, tinggal intensitasnya saja yang ditingkatkan dan konsisten melaksanakannya.

Kini kita sudah mengetahui bahwa kelemahan utama dari timnas adalah soal yang mendasar namun krusial, yaitu soal FISIK dan MENTAL. Manajemen pengelola timnas harus fokus ke soal ini. Tidak boleh lagi ada alasan untuk mengabaikan atau bahkan menghindari dua masalah krusial ini. Siapapun pelatih timnas WAJIB membangun skuad yang mampu bermain sepakbola full 90++ dan MENTAL yang TANGGUH terlebih dahulu. Setelah itu, barulah menerapkan teknik dan gaya permainan yang sesuai dengan kemampuannya. Tentu saja penanganan soal fisik, mental dan teknik dapat dilakukan secara paralel, namun tidak boleh mengabaikan dua faktor yang krusial itu. Kinerja sang pelatih harus dievaluasi setiap periode tertentu. Jika tidak menunjukan progress yang baik, termasuk penanganin fisik dan mental yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, keberadaannya perlu dievaluasi. Tidak tertutup kemungkinan untuk diganti.

Mencermati permainan timnas U-19 yang ternyata mampu bermain spartan selama 90++ , padahal jeda pertandingan hanya satu hari, telah menunjukkan bahwa KEWAJIBAN bagi timnas untuk bermain fight selama full 90+, bukanlah sebuah utopia. Selama ini banyak yang beranggapan, termasuk beberapa pelatih nasional, bahwa bermain penuh bagi timnas Indonesia adalah hal yang mustahil. Sebuah pandangan yang sejatinya hanyalah merupakan alibi karena enggan untuk melatih lebih keras. Apabila dua faktor dasar krusial tersebut sudah teratasi dengan baik, saya rasa penerapan teknik dan strategi permainan akan sangat optimal. Saya membayangkan jika timnas senior kita memiliki stamina yang prima, mampu bermain fight 90++ seperti timnas U-19, saya rasa kita akan mampu bersaing dengan tim-tim papan atas asia, seperti Jepang, Korea, Arab dsb. Betapa menyenangkannya melihat penampilan timnas yang kuat, militan, garang, gahar dan tanpa kompromi selama full 90 menit dalam melibas setiap lawan.

Yah, demi menjaga KONSISTENSI level permainan timnas, memang diperlukan standar baku yang tinggi mengenai kualitas FISIK dan MENTAL dari setiap pemainnya. Dalam hal ini kita perlu menjadikan FISIK yang PRIMA dan MENTAL yang KOKOH sebagai TRADEMARK timnas kita, baik junior maupun senior. Jadi kedepannya, itulah yang akan menjadi identitas dan ciri khas dari setiap penampilan timnas Indonesia. Semoga semua itu bisa terwujud dan bukan hanya sekedar mimpi.

Wassalaam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun