Mohon tunggu...
Paryono Yono
Paryono Yono Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi

Blog pribadi https://dolentera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penguatan Literasi, Solusi Mengurangi Joki Karya Ilmiah

20 Februari 2023   17:47 Diperbarui: 20 Februari 2023   18:04 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic: pixabay.com/akshayapatra 

Literasi tidak terbatas kemampuan membaca dan menulis suatu teks atau bacaan. Literasi juga mencakup kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk media sosial, buku, dan publikasi lainnya, baik secara tertulis maupun verbal. Pembelajaran untuk meningkatkan literasi di sekolah nampaknya dapat menjadi solusi jangka panjang dari maraknya praktik joki karya ilmiah yang ada di kampus.

Sebagaimana sudah banyak diketahui, praktik jasa joki ini sudah marak di media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga TikTok. Salah satu alasannya dari para pelakunya adalah kurangnya kepercayaan diri akan kemampuan menulis mereka. Alasan lengkapnya bisa dibaca di ditulisan saya di artikel ini. 

Mengapa pembelajaran dengan penguatan literasi dapat mengurangi praktik Joki karya ilmiah? Begini penjelasannya. Penguatan literasi diterapkan tidak terbatas di mata pelajaran rumpun bahasa seperti mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris atau bahasa daerah. Penguatan literasi juga dapat dimasukkan melalui konten materi di mata pelajaran IPA, IPS matematika dan mata pelajaran lain di sekolah.

Meningkatkan kemampuan literasi siswa di sekolah dapat dilakukan dengan cara pemberian projek kontekstual di berbagai mata pelajaran. Projek tersebut dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan memahami informasi, serta menerapkan pengetahuan mereka dalam berbagai konteks yang berbeda. 

Dengan kemampuan literasi yang baik, siswa dapat menjadi lebih efektif dalam mengakses, memproses, dan menggunakan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini secara tidak langsung membiasakan siswa untuk berpikir dan menyajikan jawaban sistematis sebagaimana struktur penulisan karya ilmiah yang juga sistematis.

Pada mata pelajaran IPS, contohnya dapat dilakukan pada materi iklim. Siswa dapat diberikan artikel seputar iklim, setelah itu mereka diminta membaca dan memahami sebuah artikel tentang perubahan iklim. Setelah selesai siswa tersebut diminta menyampaikan argumen utamanya. Siswa juga diminta memaparkan pendapat pribadi tentang topik tersebut sebagai upaya elaborasi.

Pada pelajaran matematika dalam konteks ekonomi, siswa juga dapat diminta menganalisis sebuah grafik atau tabel data tentang kenaikan angka pengangguran di suatu negara. Selanjutnya siswa diminta memberikan interpretasi tentang implikasi data tersebut terhadap perekonomian negara tersebut.

Pada pelajaran Bahasa Indonesia, siswa juga dapat diminta membaca dan memahami sebuah naskah drama. Berdasarkan naskah tersebut, siswa lalu diminta menunjukkan pemahaman tentang karakter dari masing-masing pemeran. Siswa juga diarahkan untuk menjelaskan konflik atau tema utama dari drama yang mereka baca.

Penguatan literasi dapat dilakukan di mata pelajaran sejarah. Gambar-gambar di situs/daerah sejarah tertentu dapat dibuat presentasi visual tentang sejarah situs/daerah tertentu. Siswa dapat memanfaatkan berbagai sumber referensi seperti buku, jurnal, dan situs web resmi daerah tersebut.

Untuk meningkatkan literasi, salah satu poin yang harus tekankan pada siswa adalah keberanian. Siswa harus berani menuangkan gagasan dalam sebuah tulisan, berani berpikir kritis, tidak takut menyampaikan ide/gagasan, dan tidak malu menunjukkan hasil karyanya. Jika siswa sudah terbiasa menganalisa, berpikir kritis, menuangkan gagasan dan mempresentasikan hasil karyanya, secara tidak langsung akan menumbuhkan percaya diri. Siswa juga akan merasa puas dengan hasil karyanya sendiri. 

Jika demikian, buat apa sewa jasa Joki ? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun