Mohon tunggu...
Slamet Parmanto
Slamet Parmanto Mohon Tunggu... Administrasi - traveller

part time traveller, full time dreamer\r\n\r\nparmantos.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

[Baru] Penemuan Rumus tentang Intensitas

27 Desember 2011   20:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
I_v= 683I,overline{y}(lambda),

Tepat dua bulan sudah aku menginjakkan kaki di Tanah ini. Tanah yang pada masa kejayaannya pernah menguasai hampir sepertiga dunia. Dikembangkannya ilmu pengetahuan, hukum, tatanan sosial dimana waktu itu eropa belum mengenal pentingnya mandi. Tak terbayang memang waktu membaca email yang berisi tentang announcement aplikasi beasiswaku. Aku dinyatakan lolos. Alhamdulillah.

Bayangkan, dulu saat masih jadi mahasiswa, saya bukanlah sosok mahasiswa yang banyak catatannya, komplit absensinya maupun perfect dalam hal tugas-tugas yang diberikan dosen. Namun, saya lumayan 'tobat' setelah memasuki semester 6, itu artinya saya ngedan kurang lebih 5 semester (emang sarjana itu berapa semester ya? :)). Tapi jangan kaget dulu ini bukan soal ngedan dengan cimeng-ciu-udut dan teman-temannya. Ngedan organisasi tepatnya. Pasti diantara kompasianer ada juga seperti itu hehehe. Acungkan jari!.

Oke, intinya saya bukanlah lulusan S1 dengan segudang prestasi+lulus 3,5 tahun+predikat coumlade. Bukan!. Tapi Alhamdulillahnya Tuhan masih mencintaiku dengan cobaan ini. Dan ini sekaligus menjadi kado ke-2 kepada Bapak-Simbokku, selain wisudaku bulan mei kemarin. Sempat sedikit ada keraguan ketika mau menyampaikan kabar gembira ini kepada orangtua. Pertama ongkos perjalanan tidak ditanggung oleh pemberi beasiswa dan uang beasiswa baru cair di bulan berikutnya karena harus mengurus rekening dan resident permit terlebih dahulu. Dan aku 'malu' kalau harus merepotkan pake-mboke lagi. Apalagi waktu itu aku sudah merasa menikmati dunia kerjaku dengan gaji yang diatas rata-rata bagi seorang fresh graduate sepertiku. Setelah meminta pertimbangan2 dan buka file tentang renstra hidup yang pernahku buat, aku harus kembali kejalan ini.

Dan sekarang genap 2 bulan aku disini. Pertamakali menginjakkan kaki, langsung disambut dengan suhu sekitar 13 derajat celcius. Tidak terlalu dingin. Suhu ini kurang lebih sama dengan suhu di Dieng saat siang hari pada bulan Februari. Kemudian hari berlanjut. Aktivitas belajar sudah dimulai. Karena kedatanganku sedikit terlambat. Tapi tak apa aku harus mengejarnya. Satu bulan kemudian suhu semakin menusuk-nusuk rata-rata harian 6-9 derajat celcius. Kulit rusak, bibir pecah-pecah dan yang paling parah adalah intensitas mandi harian semakin berkurang. Bahkan saat itu, aku bermain futsal dengan teman-teman mahasiswa Indonesia disini, aku tidak mengeluarkan keringat sama sekali.

Malam ini tanggal 27 Desember itu artinya winter semakin berbahaya suhu rata-rata 2-5 derajat (perkiraan puncak bulan januari-februari). Dan lagi-lagi Intensitasku mandiku semakin parah! sudah seminggu ini formasinya menjadi 3:1. Itu artinya... :) Dan Apesnya malem ini Jaketku bolong!. Kejadiannya begini, gara-gara sudah seminggu jaket tebal yang kubawa dari Indonesia tidak kering-kering, lalu aku coba seterika dan akhirnya kejadian yang tak diingikan itu terjadi. hahaha.... Oke lanjut dengan penemuan Rumus Intensitas yang kujanjikan:

Kalau dalam Fisika Rumus Intensitas cahaya monokromatik pada panjang gelombang λ adalah:

di mana Iv intensitas cahaya dalam satuan Candela,I intensitas radian dalam unit W/sr,

overline{y}(lambda)
overline{y}(lambda)
fungsi intesitas standar.Intensitas cahaya total untuk semua panjang gelombang menjadi:
I_v= 683 int^infin_0 I(lambda),overline{y}(lambda) dlambda.
I_v= 683 int^infin_0 I(lambda),overline{y}(lambda) dlambda.
Dan kali ini aku menemukan rumus baru

I(m)=I(h) + (plus-minus) Tn/Tb

dengan,

I(m) = Intensitas Mandi I(h) = Intensitas mandi harian anda (kondisi normal)

Tn = Suhu Normal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun