Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gebrakan Terbaru Trump MeRiveirakan Gaza

5 Februari 2025   20:50 Diperbarui: 5 Februari 2025   20:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benyamin Netanyahu di gedung putih. (Sumber : jpost.com/breaking-news).

Pernyataan Trump yang menyarankan penduduk Gaza dipindahkan ke negara lain pastilah kontroversial untuk sementara ini.

Ide AS mengambil kendali atas Gaza berpotensi menciptakan konflik besar secara diplomatik dan untuk sementara akan ditolak mentah-mentah oleh berbagai pihak, termasuk Otoritas Palestina, negara-negara Arab, serta kelompok garis keras Arab-Palestina seperti Hamas. Arab-Palestina telah lama memperjuangkan statusnya sebagai negara merdeka.

Gambaran Trump tentang pembangunan Gaza sebagai pusat ekonomi dan turisme yang indah mungkin terdengar baik di permukaan, tetapi kenyataannya Gaza merupakan wilayah dengan sejarah konflik yang dalam dan situasi politik yang kompleks.

Menganggap bahwa mengambil alih Gaza oleh AS dapat membawa stabilitas di kawasan middle-east adalah pandangan yang cenderung simplistik untuk sementara ini.

Dimensi geopolitik

Normalisasi hubungan Israel-Saudi yang juga disinggung Trump dan Netanyahu memang sudah lama menjadi agenda geopolitik yang diawasi dunia. Namun jika disertai dengan tindakan kontroversial seperti pengambilalihan Gaza, hal ini bisa memicu reaksi keras dari kelompok-kelompok yang selama ini mendukung Arab-Palestina.

Trump, dengan gaya retorikanya yang khas dan kebiasaannya mematahkan pemikiran konvensional, jelas ingin menciptakan kejutan diplomatik. Namun dalam isu Gaza, langkah yang ia usulkan berpotensi iya dan tidak untuk sementara ini.

Langkah yang berisiko

Mengambil alih Gaza oleh AS merupakan ide yang tidak lazim dalam tatanan politik internasional. Secara legal dan politis, Jalur Gaza adalah wilayah Arab-Palestina yang memiliki status khusus berdasarkan hukum internasional. Langkah semacam ini akan bertentangan dengan berbagai resolusi PBB dan kemungkinan besar memicu reaksi keras dari dunia internasional, termasuk negara-negara Arab dan organisasi pro Arab-Palestina.

Potensi konflik dan relokasi penduduk

Pernyataan bahwa warga Gaza harus direlokasi ke negara-negara lain adalah gagasan yang sangat kontroversial untuk sementara ini. Diperlukan langkah diplomatik yang intensif dan menggigit untuk  itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun