Mohon tunggu...
Panser Dwi Puspita
Panser Dwi Puspita Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah sebutir pasir di sepanjang pantai,. begitu kecil dan tak terlihat,..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Lingkungan

24 Oktober 2010   07:48 Diperbarui: 4 April 2017   17:29 3123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Selain faktor hereditas, lingkungan sangat berpengaruh dalam petumbuhan danperkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul dan bermain dan lingkugan sekitar (alam).

Kaluarga dapat diartikan sekumpulan orang yang masih ada hubungan darah. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keadaan ekonomirumah tangga serta tingkat kemampuan orang tua dalam merawat sangat besar pengaruhnya terhadap pertumuhan jasmani anak. Selain faktor ekonomi, pendidikan orang tua juga berpengaruh terhadap perkembangan rohani anak, terutama kepribadian dan pola pikir(kemajuan pendidikan).

Selain keluarga, sekolah juga berpengaruh pada perkembangan anak. Sekolah merupakan keluarga ke-dua bagi anak, tempat mereka memperoleh ilmu secara formal. Ilmu tersebut dapat berupa bimbinga, latihan, pembelajaran yang bertujuan membantu siswa agar mampu mengembangka potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.Sekolah juga berperan penting dalam perkembangan kepribadan anak, mengapa demikian? Tentunya karena anak-anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah daripada di tempat lain di luar rumah, sekolah juga memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dan menilai dirinyaserta kemampuannya secara realistik. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak, karena di sekolah mereka dapat belajar bermaca-macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolah juga mempengaruhi pola pikir dan kepribadian anak. Anak yang tidak sekolah sangat jelas berbeda cara pikirnya dengan anak yang sekolah.

Masyarakat juga turut andil dalam masalahperkembangan anak, masyarakat merupakan lingkungan tempat tinggal anak. Anak yang tinggal di daerah terpencil akan sangat berbeda dengan anak yang tinggal di daerah perkotaan, dimana teknologi terus berkembang dengan pesat. Jelas pola pikir anak pedalaman jauh tertinggal dari pola pikir anak kota. Teman sebaya juga mempunyai peran yang cukup penting, karena anak cenderung akan melakukan hal-hal yang dilakukanoleh teman-teman sebayanya. Bergaul dengan teman sebaya membuat anak memiliki kemampuan untuk memikirkan tentang pikiran, perasaan, motif, dan tingkah laku dirinya serta orang lain. Kemampuan memahan memahami orang lain berpengaruh kuat terhadap minat anak untuk bergaul dan membentuk persahabatan dengan teman sebayanya. Selain itu, anak juga mempunyai motifuntuk menjadi sama, sesuai, seragam dengan nilai-nilai kebiasaan, kegemaran atau budaya teman sebayanya.

Selain yang sudah disebutkan, alam sekitar juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh pada perkembangan pola pikir dan kejiwan anak. Anak yang berdomisili di daerah pegunungan kebanyakan bersifat keras dibanding anak dataran rendah. Anak yang berasal dari pegunungan biasanya fisiknya kuat dan tidak cepat lelah berbeda dengan orang kota yang cenderung lebih cepat lelah dan fisiknya tdak tahan banting.

Pada intinya faktor hereditas dan faktor lingkngan saling berhubungan. Setiap faktor hereditas beroperasi dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkunganyang berbeda-beda pula. Hereditas dan lingkungan sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan tigkah laku individu. Pertumbuhan dan perkembangan memerlukan kondisi kesehatan jasmani dan rohani anak.=)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun