Menjadi seorang pemimpin,kita harus memiliki sifat yang bisa mengerti oleh semua golongan masyarakat.
Hal itu tercermin pada diri calon wakil gubernur Lampung Ahmad Jajuli. Jajuli dinilai sebagai sosok yang bisa  berada di segala kondisi dan semua golongan.
Tokoh Masyarakat Gedung Air, Masjid Nurul Iman, Lampung mengungkapkan apa adanya tentang sosok jajuli.
Jajuli, menurutnya, memiliki setidaknya empat sifat yang harus melekat pada diri seorang pemimpin.
Pertama, Jajuli memiliki sifat 3S, ialah senyum, sapa, dan salam.
Bertemu dengan siapapun dan dalam kondisi apappun, selama ini Jajuli selalu menerapkan 3S tersebut. Tak memandang apakah itu pejabat, orang biasa, maupun orang yang belum dikenal sama sekali, Jajuli tetap ramah dan sopan.
Selanjutnya kedua, Jajuli selalu bicara apa adanya. Jajuli bukan tipe pemimpin yang suka berbohong. Banyak orang yang hanya sekadar mengumbar kata-kata asal orang senan saja. Sementara faktanya bertolak belakang dengan apa yang diucapkannya.
Dalam kontestasi politik, hal itu sering dijumpai. Ingin meraih simpati publik, kadang seseorang mau membohongi masyarakat.
Jajuli sangat jauh dari sifat seperti itu. Selama ini apa yang beliau ucapkan, itulah realitasnya. Beliau tidak mau berjanji jika tidak akan ditepati.
Kemudian ketiga,gotong royong. Pepatah ringan sama dijinjing dan berat sama-sama dipikul sudah melekat pada diri Jajuli semenjak dahulu.
Jajuli berprinsip, apapun itu jika dikerjakan bersama-sama tidak akan terasa berat. Karena kebersamaan dan kekompakan merupakan suatu yang mesti ada dalam hidup bermasyarakat.
