Mohon tunggu...
Pandu Hapsara
Pandu Hapsara Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Selamat membaca, sebuah galeri tulisan dari keterusikan...

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Didi Kempot, Musik Itu Luwes dan Rendah Hati

6 Mei 2020   19:58 Diperbarui: 7 Mei 2020   00:18 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Didi Kempot, sosok musisi yang sudah bergelut di bidang musik selama hampir 40 tahun. Namun baru-baru ini aksi dan namanya sering kita dengar dari satu panggung ke panggung lain. Kita semua dibuat kagum terkesima dengan kemunculan Kempot membawa musik campursari semi congdut (keroncong dangdut) menyeruak di tengah musik kekinian ala remaja masa kini. Memulai karir musik dari titik terendah sebagai pengamen jalanan, Didi Kempot terus konsisten dengan idealisme bermusik yang dia yakini, yaitu musik campursari. 

Manthous, Didi Kempot tidak lepas dari sosok Manthous, beliau adalah seorang maestro dari Gunung Kidul, seniman yang pertama kali memperkenalkan musik gabungan antara keroncong, dangdut serta langgam jawa yang disebut dengan campursari. 

Didi kempot sendiri adalah salah satu murid dari alm. Manthous sekaligus mengusung semangat yang sama, yaitu mengangkat kebudayaan Indonesia dan musik tradisional jawa agar dicintai banyak orang. Didi Kempot tidak pernah bermimpi dapat mencapai karir musik sampai di tingkatan saat ini, semua diluar prediksi siapapun, bahwa musik campursari bisa meledak sedemikian rupa.

Keluwesan dalam bermusik merupakan pelajaran berharga dari Didi Kempot. Luwes bukan berarti bebas tanpa idealisme, tetapi selalu tepat meletakkan idealisme sesuai dengan porsinya. 

Didi Kempot tidak pernah menjadikan musiknya sebagai musik eksklusif, atau segmented seperti musisi kebanyakan, Didi Kempot membebaskan karyanya dikemas dalam kemasan apa saja, bahkan bersedia berkolaborasi dan membawakan lagunya bersama kelompok musik lain dengan formasi dan genre beragam. Sehingga penggemarnya tidak terbatas hanya pada kelompok dengan identitas tertentu saja.

Para pengemarnya fanatik, tapi tidak lantas menjadikan kelompok tersebut eksklusif. Di setiap penampilan Didi Kempot, mereka menikmati sajian musik dengan sangat cair dan membaur satu sama lain seperti tanpa sekat. Tidak mengenal usia, perempuan atau laki-laki, terlebih strata sosial, tidak ada batasan apapun. Kehadiran mereka dengan satu alasan, yaitu ingin menikmati musik Didi Kempot.


Lagu-lagu karya Didi Kempot hampir semua bernuansa patah hati, tidak heran julukan The God Father of Broken Heart disematkan kepada dirinya. Sejak mengawali karir di dunia musik, Kempot memang sudah menulis lagu yang bernuansa patah hati, dan masih dipertahankan hingga sekarang. 

Mungkin sebuah kebetulan berbuah berkah, anak muda saat ini sangat dekat dan lekat dengan patah hati, sakit hati dan disakiti pasangan. Hal ini bisa jadi salah satu alasan mengapa lagu-lagu baru Didi Kempot maupun lagu yang sudah beliau tulis sekian tahun lalu kembali digandrungi anak muda dan ABG jaman sekarang.

Berbicara tentang Didi Kempot tidak akan jauh dari ciri khas pribadi rendah hati yang beliau punya. Dibeberapa kesempatan, saat beliau melakukan sound check sebelum konser atau sesaat sebelum acara dimulai, Sang Legend terlihat sangat santai ketika terjadi trouble pada perangkat sound system, bahkan disuatu acara pernah terjadi crew sound menanyakan "Kurang gimana pakdhe micnya?" Beliau menjawab dengan penuh kererendah hatian "Wes apik, wes cukup, nuwun".

Ada lagi cerita lain, ketika Didi Kempot merasa ada yang kurang pas di microphone-nya, ia berkomunikasi dengan operator sound system menggunakan kalimat luar biasa santun, "Mas, nyuwun tulung micku kok rodo abot yo?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun