Jakarta -- Artis sekaligus calon legislatif (Caleg), Ivonne Inawade, membagikan pengalaman tidak menyenangkan saat dirinya melakukan sosialisasi di salah satu desa di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Menurutnya, hampir seluruh masyarakat di wilayah tersebut kala itu dalam kondisi mabuk akibat miras maupun narkoba.
"Pengalaman yang masih membekas itu saat sosialisasi di Kabupaten Konawe. Satu kampung, warganya darurat miras dan narkoba. Saya sampai ketakutan, harus lari masuk ke mobil karena ada warga yang marah dan mencoba mengancam dengan benda tajam," ungkap Ivonne.
Putri Indonesia pertama asal Sulawesi Tenggara tahun 1992 itu menilai kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Ia bahkan mengaku sempat kesulitan ketika ingin melaporkan kasus itu, karena laporan ke pihak kepolisian di tingkat Polsek tidak mendapat respons.
"Ini pengalaman nyata yang bikin saya sadar betapa bahayanya narkoba di masyarakat. Bahkan adik dan teman-teman pun banyak terkena dampaknya," tambah Ivonne.
Kritik Rehabilitasi Tanpa Efek Jera
Ivonne juga menyoroti penanganan kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang menurutnya terlalu lunak. Ia menilai rehabilitasi tanpa hukuman tegas membuat pelaku mudah kembali menggunakan narkoba.
"Kalau hanya rehabilitasi, orang bisa keluar lalu pakai lagi. Harus ada efek jera dengan hukuman yang lebih tegas, supaya tidak terulang," tegasnya.
Pentingnya Pengawasan dan Wadah untuk Generasi Muda
Selain itu, Ivonne menekankan pentingnya peran BNN dan pemerintah daerah dalam memperketat pengawasan. Menurutnya, banyak generasi muda yang terjebak narkoba karena minimnya lapangan pekerjaan serta tidak adanya wadah positif untuk menyalurkan aktivitas mereka.
"Banyak anak muda terjeblos narkoba, Seharusnya ada wadah atau lapangan kerja supaya mereka tidak terjebak ke hal-hal negatif. Pemerintah dan BNN harus lebih serius lagi bekerja di lapangan," jelasnya.
