Mohon tunggu...
Jall Pomone
Jall Pomone Mohon Tunggu... Menulis -

Bahagia Ketika Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Barisan Emak-Emak Militan" Unjuk Gigi di Polda Metro Jaya

15 September 2017   12:32 Diperbarui: 15 September 2017   13:00 2644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya istilah "The Power Of Emak-Emak" lebih sering dikaitkan dengan kisah seorang ibu yang sedang mengendarai sepeda motor, ketika akan berbelok arah ke kiri namun lampu sein motornya menyala menunjukkan arah ke kanan, dan para supir mobil atau kendaraan lainnya sudah "diwajibkan" untuk menerima dengan lapang dada. Tidak boleh protes, karena jika protes palingan dipelototinbalik ma tuhemak-emak.

Dan kisah "The Power of Emak-Emak" kini bukan lagi persoalan penunjuknya ke kanan tapi belok kiri. Kini istilah itu sudah diganti oleh para netizen dengan nama Barisan Emak-Emak Militanalias BEM. Istilah ini muncul ketika salah satu pensiunan Jenderal TNI AD menulis dalam sebuah postingan di Sosial media terkait dengan seorang ibu rumah tangga yang ditahan polisi karena dikaitkan dengan "Saracen".

Namanya Asma Dewi ditahan dengan tuduhan terlibat dengan para kelompok Saracen yang dianggap meresahkan dunia sosial media, Mba Asma dituduh karena ikut memberikan dana kepada pihak kelompok saracen. Akibatnya Mba Asma harus ditahan di Polda Metro Jaya. Dan Jenderal yang dikenal dengan nama Suryo Prabowo ini, menuliskan jika saat ini para mahasiswa sudah terlalu "alay" hingga emak-emak yang harus turun tangan memprotes pemerintah dan juga dengan segala resikonya harus kena tahan.

Kini emak-emak di seluruh Indonesia sudah mulai menunjukkan eksistensinya dengan mendukung dan berdiri di belakang Mba Asma untuk memberikan dukungan moril. Bahkan rombongan BEM ini tidak main-main, mereka bahkan mendatangi pihak Polda Metro Jaya untuk bisa menjenguk Mba Asma. 

Salah satunya seorang emak-emak yang bernama Nelly Juliana Rosa Ringo dengan tegas menuliskan dalam postingannya melalui sosmed Facebook, bagaimana mereka para emak-emak ini berjuang dengan segenap militannya agar bisa dan diijinkan untuk bertemu dengan Mba Asma yang ditahan dalam sel untuk para tahanan narkoba.

Berikut isi tulisan yang diposting oleh Nelly dalam akunnya yang mendadpatkan tanggapan dari pengikutnya bahkan tidak sedikit yang mengucapkan syukur atas usaha dan kegigihan Nelly yang menyebut dirinya sebagai bagian dari Barisan Emak-Emak Militan, Jong Tapanuli Utara, mirip dengan ketika para pemuda militan Indonesia yang membuat SUMPAH PEMUDA.

Barisan Emak2 Militan Indonesia, jong Tapanuli Utara....

Mau cerita pengalaman menjenguk Mba Asma Dewi kemaren di Polda Metro Jaya di bagian tahanan narkoba...Sesampainya di Polda, saya ketemu beberapa orang yang didepan pintu masuk, saya dan Suami saling menyapa mereka, feeling saja meski gak kenal saya rasa mereka juga mau ikut menjenguk Mba Asma masuk kedalam tahanan, begitu kami mendaftar ke meja penjagaan kalo kami mau menjenguk Mba Asma, Polisinya ngomong kalo Mba Asma tidakboleh

atau belum boleh dijenguk. Saya tanya kenapa, lalu dijawab Polisi, gak tau Bu, tanya saja sama Penyidiknya, lalu saya tanya lagi, dimana penyidiknya, kata Polisi di BarEskrim...Saya terus aja nanya nama penyidiknya, pangkatnya apa, dlsb, pokoknya intinya bagaimana kami bisa minta ijin masuk menjenguk kedalam tahanan bertemu Mba Asma...

Polisi tetap tidak memberikan kami lampu hijau, dengan berbagai alasan, pokoknya kami tidak diperbolehkan menjenguk Mba Asma...Setelah beberapa saat kemudian banyak teman2 juga yang berdatangan, salah satu dari mereka ada yang sudah menunggu lama dipojok mendengarkan pembicaraan saya dengan Pak Polisi, dia bilang kepada saya, gak bisa masuk Mba, ini saya dari tadi nunggu disini, jagain "gift" dari teman2 untuk Mba Asma, saya juga bingung, gimana caranya masuk, mereka lagi pada ke kantin beli minuman, katanya...

Saya langsung duduk persis disebelah Pak Polisi, saya bilang Pak saya duduk yah, cape berdiri terus, akhirnya saya duduk persis disebelahnya...Temen2 yang juga mau ikut menjenguk Mba Asma langsung ambil posisi disebelah saya...(Makanya ada gambarnya kami semua berfoto sama polisi itu)....
Saya sengaja duduk disebelahnya, biasaaaa maksudnya supaya bisa masuk pake ajian "rayuan" pulau reklamasi, hehehee...Saya yakin itu polisi GR nya setengah mateng...Secara gw gitu loh ratu sejagat yang bening2 duduk disebelahnya, wkwkwkkwk...Laki gw udah tau kalo gw lagi bermanuver....

 Heuhehee....Saya bilang, Pak, tolong dong Pak, kasianin kita dong, datang jauh2 masa sih gak dibolehin masuk, asli gw terus rayu dia, by feeling, gw sih yakin dia sebenarnya pengen banget bantu supaya kita semua bisa masuk, tapi yang satunya lagi masih ngotot gakboleh
arrow-10x10.png
arrow-10x10.png
(ada 2 orang polisi dipintu masuk luar)...Dasar najong tralalong...Pengen gw pites tuh yang satunya...

Saya berpikir terus, gimana yah caranya masuk, saya bolak balik mikir, saya keluar sebentar dari pintu masuk tahanan keluar jalanan, ehhh ketemu sama Mba Ira Wt Moerid, waduuuh saya senengnya minta ampun, gak pake a, i, u, e, o, kami langsung berpelukan ala teletubbies dan biasa gak lupa, "cekreeeekkk", minta difotoin dooonk....Heuehehee....
Saya tanya Mba Ira, Mba ini gimana neh, kita sudah numpuk disini gak dibolehin masuk, Mba Ira jawab, Iya Mba memang gak bisa masuk, tadi IbuInge Mangundap udah telpon pengacara Mba Asma juga kok, memang gak bisa, Mba....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun