Mohon tunggu...
Pamela Pusung
Pamela Pusung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

enjoy your reading

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial Harus Fungsional seperti Komunitas Kuliner Ini

23 Maret 2021   20:55 Diperbarui: 23 Maret 2021   21:10 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: behance.net 

Sebagai makhluk sosial manusia pasti tidak lepas dari yang namanya komunitas. Komunitas menjadi tempat bagi kita untuk memperluas relasi dan hubungan. Semakin berkembangnya waktu pasti akan ada yang namanya perubahan. 

Nah, begitu pun dengan komunitas ini pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut dinamakan dengan perubahan sosial. Tokoh-tokoh yang membahas mengenai perubahan sosial pun ada banyak seperti Kingsley Davis, Mac Iver, Selo Soemarjan, dan William Ogburn. 

Perubahan sosial secara umum diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya tatanan/struktur didalam masyarakat, yang meliputi pola pikir, sikap serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. 

Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Menurut Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam interaksi sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. Menurut Selo Soemarjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 

Menurut William Ogburn, menjelaskan pengertian perubahan sosial dengan membuat batasan ruang lingkup perubahan tersebut. Ogburn menjelaskan bahwa perubahan sosial itu mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun immateriil dengan penekanan yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur kebudayaan yang immateriil (Goa, 2017).

Kuliner juga termasuk sesuatu yang tidak jauh dari manusia. Bahkan, komunitas-komunitas kuliner pun cukup banyak. Tujuan-tujuan dari didirikannya komunitas ini pun sudah pasti sangat beragam. Seperti komunitas yang sering saya bicarakan akhir-akhir ini yaitu Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya yang memiliki tujuan untuk menjadikan Tasikmalaya sebagai tujuan wisata kuliner dan juga mengenalkan makanan-makanan khas Tasikmalaya. 

Komunitas kuliner mungkin awalnya berasal dari perkumpulan para pecinta kuliner, tetapi pada akhirnya memiliki fungsinya sendiri. Seperti yang dikutip dari beritasatu.com salah satu komunitas kuliner ACMI yang memiliki tujuan untuk melestarikan, mengembangkan, mendokumentasikan, serta menyebarluaskan kekayaan budaya kuliner tradisional Indonesia. 

Dalam perubahan sosial terdapat beberapa teori, salah satu teori yang akan saya gunakan adalah teori fungsional. Dilansir dari kompas.com teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial diakibatkan adanya ketidakpuasan masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa tertentu memengaruhi pribadi mereka. Perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antar unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. 

Pada saat ini banyak menjadikan komunitas kuliner sebagai tempat untuk memperkenalkan budaya dari daerah bahkan budaya Indonesia. Sehingga, komunitas yang awalnya mungkin hanya terbentuk secara tidak sengaja atau terbentuk karena alasan yang sepele akhirnya memiliki fungsi yang bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat dapat melestarikan masakan-masakan tradisional atau cara memasak tradisional sesuai dengan budaya yang ada. 

Perubahan ini tentu saja membawa pengaruh yang baik dan dapat diterima oleh masyarakat. Para pengurus dan pendiri komunitas-komunitas kuliner pun semakin giat dalam melakukan pekerjaannya untuk menyebarkan makanan tradisional. Dibantu dengan media sosial yang pada saat ini memiliki pengaruh besar dalam mempromosikan sesuatu hal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun