Mohon tunggu...
Palupi Adestiyani
Palupi Adestiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gratitude: Kunci Kebahagiaan Hidup

26 Juni 2022   23:00 Diperbarui: 26 Juni 2022   23:00 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjalani hidup yang bahagia merupakaan keinginan semua orang. Seperti yang dikatakan oleh Argyle (2001), kebahagiaan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia dan merupakan suatu kondisi yang sangat ingin dicapai oleh semua orang dari berbagai umur dan lapisan masyarakat. Memang tidak dapat dipungkiri jika kebahagiaan menjadikan hidup terasa lebih bermakna dan berharga. Sebagian orang menganggap bahwa kemewahan dan harta merupakan tolok ukur kebahagiaan. Sebagian lagi ada yang berpendapat bahwa kunci kebahagiaan adalah dengan memiliki keluarga yang harmonis. Pada hakikatnya, arti bahagia itu subjektif, setiap orang memiliki arti kebahagiaanya sendiri. Sama halnya dengan cara mendapatkan kebahagiaan, setiap orang memiliki caranya masing-masing. Salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan hidup adalah bersyukur atau gratitude.

Kata 'gratitude' diambil dari bahasa Latin 'gratia' yang berarti menyukai, serta 'gratus' yang berarti memuji. Turunan dari berbagai istilah Latin ini mengarah kepada pengertian tentang sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh kebaikan, kemurahan hati, keindahan dari memberi dan menerima, atau mendapatkan sesuatu dari yang tidak ada apa-apa (Emmons, 2004). Fizgerald (Emmons &Mc Cullough, 2004), telah mengindetifikasikan bahwa rasa syukur tersebut memiliki tiga komponen, yaitu:

  1. A Warm sense of apperctiation, merupakan penilaian dan pengharapan terhadap orang lain disertai kehangatan untuk seseorang atau kepada sesuatu, yang meliputi rasa cinta, dan kasih sayang.
  2. A sense of goodwell, mempunyai kehendak yang baik, yang ditujukan kepada orang lain ataupun sesuatu, yang meliputi keinginan, untuk bersedia memberikan bantuan kepada orang lain yang sedang kesusahan, keinginan untuk berbagi, keinginan untuk memberikan kebahagian kepada orang lain, dan lain sebagainya.
  3. A disposition to act, merupakan kecenderungan untuk bertindak secara positif, dengan memberikan penghargaan dan kehendak baik kepada orang lain, lingkungan sekitar dan juga kepada Tuhan. Tindakan tersebut meliputi intensi memberikan pertolongan kepada orang lain, membalas kebaikan orang yang telah berbuat baik kepada kita, serta melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Emmons dan Crumpler menyatakan bahwa rasa syukur mampu membuat hidup lebih memuaskan, bermakna, dan produktif (Snyder & Lopez, 2001). Rasa syukur berkorelasi positif dengan kepuasan hidup, efektifitas positif, dan kebahagiaan (Watkins, Woodward, Stone, & Kolts, 2003). Dengan bersyukur, seseorang akan memiliki pandangan yang lebih positif dan perspektif yang lebih luas mengenai kehidupan, yaitu pandangan bahwa hidup adalah suatu anugerah (Listiyandini, Nathania, Syahniar, Sonia & Nadia, 2015). Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa menumbuhkan rasa syukur dapat meningkatkan kebahagiaan sekaligus membangkitkan harapan hidup.

Selain dapat menciptakan kebahagiaan hidup, dengan bersyukur kita dapat mendapat manfaat yang lainnya, yaitu:

  • Meningkatkan self-acceptance

Seseorang yang mensyukuri kehidupannya dapat menerima semua aspek dalam dirinya, termasuk kualitas yang baik dan buruk, serta merasa positif tentang kehidupan masa lalunya. Menurut Watkins (2003) rasa syukur menjadi kekuatan yang paling penting untuk mencapai kehidupan yang lebih baik sehingga memiliki tujuan hidup juga tidak terlepas dari adanya rasa bersyukur untuk kehidupan yang sedang dijalani.

  • Memiliki rasa iri hati dan depresi yang rendah

Penelitian yang dilakukan McCullough, Emmons, dan Tsang (2002) menunjukkan bahwa orang yang memiliki rasa syukur yang tinggi memiliki rasa iri hati dan depresi yang rendah. Rasa bersyukur mampu membuat individu merasa semakin tenang, sabar, dan memiliki perasaan yang lebih damai sehingga merasa lebih baik dalam menjalani kehidupannya. Selain itu mereka cenderung tidak materialistik dan menunjukkan lebih banyak sikap prososial, di mana individu akan cenderung menunjukan empati dan lebih mudah merasa bahagia karena perasaan sanggup untuk berbagi dengan orang lain akan memberikan perasaan bahwa ia masih bermanfaat dan dibutuhkan.

  • Selalu merasa cukup dan tenang dalam hidupnya

Individu yang senantiasa bersyukur akan selalu merasa tercukupi atas nikmat yang telah diberikan kepadanya. Pengakuan atas nikmat tersebut akan bermacam-macam setiap individunya, diantaranya yaitu nikmat kesehatan, nikmat kehidupan, keluarga yang utuh, saudara dan teman-teman yang dicintai. Selain itu, rasa syukur juga dapat ditunjukkan oleh individu dalam menghadapi segala cobaan atau situasi tersulit sekalipun. Sikap hidup tersebut dapat melahirkan hati yang tenang dan kemudian menjadikan individu mampu merasakan kebahagiaan sejati dalam kehidupannya.

  • Mencapai kesejahteraan hidup

Secara umum, seseorang yang bersyukur mengalami lebih banyak kepuasan hidup, optimisme, vitalitas, dan lebih sedikit depresi dan rasa iri. Orang-orang yang bersyukur juga mendukung tingkat kesesuaian yang tinggi, ekstraversi, keterbukaan, dan tingkat neurotisme yang rendah. Mereka lebih sering membantu, mendukung, memaafkan, dan empatik terhadap orang lain. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan bersyukur dapat meningkatkan kesejahteraan hidup (Froh, Yurkewicz, & Kashdan, 2008).

  • Memiliki emosi positif

Watkins, Woodward, Stone dan Kolts (2003) menjelaskan bahwa orang yang bersyukur cenderung memiliki emosi positif yang lebih besar, seperti lebih sering mengalami kegembiraan, kebahagiaan, dan harapan, serta lebih sedikit emosi negatif. Pengalaman teratur dari emosi positif dapat membuat orang lebih sehat dan lebih tangguh.

Lalu apa yang terjadi jika seseorang kurang memiliki rasa syukur? Berikut adalah beberapa dampak jika kita kurang bersyukur.

  • Memunculkan rasa dengki

Schwarz (Emmons & Shelton, 2010), mengatakan bahwa kurangnya rasa bersyukur akan memunculkan kedengkian, selalu mengeluh, serta memunculkan banyak ketimpangan pada diri individu. Orang yang tidak pandai bersyukur hanya menfokuskan diri pada apa yang tidak dimilikinya, serta selalu membandingkan apa yang dimilikinya dengan orang lain. Dengan kata lain, orang yang tidak pandai bersyukur akan menjadikan dirinya terasing dengan lingkungannya sendiri.

  • Kurangnya kesejahteraan dalam hidup

Seseorang yang kurang bersyukur akan sulit menyukai kebaikan dari orang lain dan selalu berfikiran sempit dalam menyikapi sebuah kebaikan yang diterima, hal itu maka akan berubah menjadi caci maki dan kemarahan (Emmons, 2007). Hal tersebut menjukkan bahwa orang tersebut kurang memiliki kesejahteraan hidup.

  • Timbulnya kecemasan

Permasalahan yang timbul apabila seseorang kurang bersyukur adalah individu akan merasa kurang puas akan apa yang dimilikinya pada saat ini, sehingga individu akan akan cenderung memiliki kecemasan dalam hatinya dan tidak bisa mencapai ketenangan dalam hidup.

Kebahagiaan hidup sudah pasti menjadi dambaan banyak orang. Namun demikian, tidak semua orang bisa merasakannya karena belum memiliki rasa syukur. Setelah membaca penjelasan di atas, apakah kamu yakin masih tidak mau bersyukur?

Referensi

Aisyah, Asti., Chisol, Rohmatun. (2018). Rasa Syukur Kaitannya dengan Kesejahteraan Psikologis pada Guru Honorer Sekolah Dasar. Proyeksi, 13(2), 109-122

Prabowo, Ragil Budi., Laksmiwati, Hermien. (2020). Hubungan Antara Rasa Syukur Dengan Kebahagiaan Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Penelitian Psikologi, 7(1)

Putra, Johan Satria., dkk. (2019). Pelatihan Kebersyukuran Untuk Meningkatkan Emosi Positif. Jurnal Abdi, 4(2), 59-65

Rahayu, Ida Ike., Setiawati, Farida Agus. Pengaruh Rasa Syukur dan Memafkan terhadap Kesejahteraan Psikologis pada Remaja. Jurnal Ecopsy, 6(1), 50-57. http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v6i1.5700

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun