Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jadi Jaminan Proyek KA Cepat, APBN Bisa Ludes Diambil Cina Itu Ngawur!

20 September 2023   11:28 Diperbarui: 20 September 2023   11:48 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Postingan Shamsi Ali. Dok. Akun X @ShamsiAli2

Yang kedua, untuk mengajukan penjaminan ini juga tidak segampang yang dipikirkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kemampuan PT KAI untuk membayar utang. Dan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang berpengalaman di World Bank pasti tidak main-main dalam mempertimbangkannya.

"Dari sisi risiko kita ada dalam komite (kereta cepat), terdiri dari pak Luhut, Menhub, Menteri BUMN, dan Menteri Keuangan, menetapkan PT KAI memiliki tambahan pendapatan berasal dari traffic batu bara yang ada di Sumatera, dengan PTBA. Dari situ akan dapat revenue atau pendapatan yg menjadi sumber PT KAI untuk memiliki kekuatan keuangan untuk membayar kembali," ungkap Sri Mulyani ditemui di Gedung DPR Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Yang ketiga, menurut Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, penjaminan model ini bukan lah penjaminan yang pertama karena pemerintah sudah banyak melakukan hal serupa.  

Sebagai contoh, Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Batu Bara PT PLN 10.000 MW tahap 1 dan 2, Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), Proyek LRT Jabodebek, Proyek Gothermal/PLTP Dieng 2 dan Patuha, dan Proyek Penguatan Jaringan Kelistrikan. 

Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan pemberi pinjaman terhadap proyek yang terkait sehingga dapat mengurangi biaya pinjaman. Dalam hal ini, PT KAI yang meminjam ke kreditur, bukan pemerintah dan tidak menggunakan APBN secara langsung.

Lagian, kalau proyek KCJB ini PT KAI gagal bayar, misalnya paling sial saja, maka beban resiko terbesarnya itu di negara pemberi investasi, karena infrastruktur bukan sesuatu yang bisa dipindahkan.

Tapi itu sangat jauhlah terjadi. Seperti yang saya sampaikan, syarat untuk melakukan penjaminan tersebut tidaklah mudah. Dan selain itu, pemerintah juga memperkuat penjaminan dan risiko fiskal dengan menggunakan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).

Jadi, kalau ada yang menyebutkan bahwa APBN akan ludes diambil China ya jelas sangat ngawur!! Apalagi faktanya, publik sangat antusias dengan kehadiran KCJB ini. Bayangin aja untuk tiket uji publik aja begitu dibuka langsung habis. Dah kayak war tiket konser. hehehehe..

Saya selalu mengatakan kepada banyak orang bahwa pembangunan infrastruktur transportasi umum diawal selalu saja banyak protes dan ketidaksetujuan. Tapi pada akhirnya nanti, semua akan menikmati karena sudah menjadi kebutuhan. 

Contohnya Transjakarta, MRT, LRT, dan kali ini KCJB. Sekarang publik merasakan peran penting transportasi umum dan mulai meninggalkan kendaraan pribadinya. 

Jadi negara semakin maju, bukan mandeg!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun