Mohon tunggu...
Pal Parras
Pal Parras Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya nofal

Saya nofal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Self Diagnosis dan Pandemi

21 September 2022   16:37 Diperbarui: 21 September 2022   16:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era revolusi industri 4.0, teknologi mulai semakin berkembang. Salah satu teknologi yang sangat berkembang pada masa kini, yaitu internet. Internet merupakan media informasi terikini yang berisikan data informasi yang dapat diakses secara global. 

Dengan adanya internet ini, orang-orang dapat mempermudah pekerjaan mereka. Melalui internet, orang-orang dapat bertukar informasi tanpa harus bertatap muka. Semakin berkembangnya teknologi pada masa kini, semakin banyak juga perusahaan perusahaan besar yang bersaing menawarkan teknologi yang mereka miliki.

Internet memiliki banyak jenis yang sering digunakan pada masyarakat masa kini. Yang pertama, yaitu social media. Social media yang sering digunakan pada saat ini contohnya adalah instagram, facebook, twitter, dll. Jenis internet yang kedua yaitu media informasi, seperti google, yahoo, wikipedia, dll. Indonesia sendiri memiliki beberapa perusahaan besar yang berdiri dibidang teknologi, terlebih di bidang internet, seperti PT. Telkom Indonesia, First Media, dll. 

Internet dapat digunakan pada kalangan manapun. Terlebih internet sangat bermanfaat pada kalangan mahasiswa dan pekerja. Internet juga sangat bermanfaat pada anak sekolah, namun pada usia tersebut penggunaan internet masih perlu pengawasan dari orang tua.

Dampak yang diberikan internet dapat berupa dampak positif maupun negatif tergantung penggunaannya. Salah satunya adalah berdampak kepada adanya self-diagnosis kepada diri sendiri. 

Self diagnosis merupakan kecenderungan seorang individu untuk mendiagnosis diri sendiri dengan melihat sepotong informasi yang mereka dapatkan (Maskanah, 2022). Padahal, faktanya self diagnosis ini dapat membahayakan bagi individu yang melakukannya. Hal ini disebabkan karena adanya diagnosa yang tidak akurat pada individu tersebut. 

Selain itu, individu yang melakukan self diagnosis, biasanya akan mengalami rasa cemas yang berlebihan terhadap informasi yang telah ia ketahui dan berdampak kepada munculnya gangguan kecemasan atau anxiety pada dirinya. Gangguan kecemasan juga memiliki dampak yang sangat negatif pada kondisi fisik seseorang. 

Contohnya, seperti turunnya imunitas tubuh sehingga rentan untuk terkena penyakit-penyakit lainnya. Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat menyebabkan seorang individu merasa mual, pusing dan tidak berseangat dalam menjalani hari-hari mereka. 

Parahnya, gangguan kecemasan juga dapat berdampak fatal seperti menyebabkan adanya tindakan bunuh diri pada seorang individu. Jika hal ini terus dibiarkan, hal tersebut akan menjadi masalah-masalah baru bagi kesehatan fisik dan mental pada tubuh manusia (Rusman, 2021).

Berdasarkan hal tersebut, dapat kita simpulkan bahwa, banyak sekali dampak negatif yang dapat timbul karena adanya self diagnosis yang kita lakukan. Oleh karena itu, sebaiknya kita sebagai orang awan menanyakan hal yang kita takuti kepada orang yang lebih berpengalaman atau orang yang professional. Hal ini dilakukan agar kita dapat terhindar dari dampak negatif yang dapat diberikan oleh perilaku self diagnosis yang tidak kita sadari.
 
Daftar Pustaka
Maskanah, I. (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. JoPS: Journal of Psychology Students, 1(1), 1-10.
Rusman, A. D. P., Umar, F., & Majid, M. (2021). Kecemasan masyarakat selama masa pandemi covid-19. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 8(1), 10-18.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun