Diakui atau tidak, banyak cara seseorang belajar bahasa Inggris, persis sebagaimana banyak jalan menuju Roma. Kita bisa memilih sendiri metode belajar bahasa Inggris yang paling sesuai, mulai dari otodidak, mengambil kelas privat, hingga kursus.
Cara-cara tersebut pada dasarnya semua baik, tetapi perlu dipertimbangkan dengan kebutuhan dan efisiensinya. Aku sendiri pernah belajar secara privat dan kursus. Menurutku ada sisi positif dan negatif dari dua metode tersebut.
Kelas privat biasanya dipilih karena lebih nyaman dan fokus saat belajar. Argumentasi utamanya sering terkait dengan sedikitnya peserta belajar yang membuat lebih terfokus pada materi, dan untuk menghemat waktu.
Keistimewan kursus privat memang terletak pada jumlah muridnya, dimana pembelajaran hanya dilakukan oleh 1 guru yang mengajari 1 atau sampai 5 murid. Ini adalah kelebihan yang tidak bisa Anda peroleh jika Anda berada di kursus biasa.
Namun, selain sisi positif tersebut, harus diakui bahwa les privat bahasa Inggris juga menyimpan beberapa kekurangan. Misalnya, untuk mendapatkan guru privat yang berkualitas, kamu harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Yang jelas, harga kursus privat pasti akan lebih mahal daripada kursus biasa. Inilah yang harus dipertimbangkan sebelum kita mengambil kelas privat.
Selain itu, kursus privat juga membuat peserta didik tidak dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya yang sama-sama mengikuti kursus. Hal ini disebabkan karena peserta didik hanya akan berinteraksi dengan guru privat saat kursus berlangsung.
Meski begitu, aku memiliki pengalaman yang menarik soal belajar bahasa Inggris ini. Meskipun aku pernah les privat, tetapi jujur saja aku lebih suka mengambil kursus/les umum. Tinggal kita, mencari lembaga kursus yang memperhatikan soal fokus dan kenyamanan tersebut.
Terkait ini, aku menemukannya di Titik Nol English Course Malang. Pasalnya, lembaga kursus ini berusaha menawarkan kelas dengan peserta didik yang proporsional agar lebih fokus dan materi terserap dengan baik.
Tetapi juga sekaligus memberikan ruang kepada "dompet" kamu (baca: murah dan terjangkau), serta kesempatan bersosialisasi di dalamnya.