Berada di tengah hingar bingar festival ekstra kurikuler pelajar SMA/SMK Surabaya, saya yang sudah berusia lanjut ini merasa menjadi lebih muda. Sekaligus semakin optimis.
Festival ini diselenggarakan di JTX, 10-12 Januari 2019. Taglinenya memukau: Maju Bersama Hebat Semua - Pasti Bisa. Tagline pernikahanan moto SMA/SMK.
Di tempat ini pula, pameran bergengsi kerap digelar. Dan, satu ruang di dunia pendidikan yang selama ini dipandang minor, yakni "esktra kurikuler (ekskul)" kini juga berkesempatan sama, dipamerkan!
Hasilnya??
Sebagai pengajar, saya kerap menemui siswa saya yang ngantuk saat pelajaran. Tetapi jika main futsal, gila performanya. Jika bikin film, juara. Jika main band, mengguncang. Dan seterusnya.
Bahkan, sebelum insyaf, saya dulu kerap memberi tausiyah pada mereka. Jika diringkas, kamu ini izan-izin untuk syuting film. Nilaimu pelajaran  hancur. Heuehu.
Ah, kembali ke topik!
Saya pikir dinas pendidikan perlu diberikan apresiasi. Apapun motifnya, ruang festival ekskul ini menjadi semacam angin segar bagi eksistensi ekstra kurikuler.
Anak-anak muda sudah seharusnya diberikan kebebasan mengembangkan ekspresinya, selagi itu positif. Membasmi ekspresi, dengan dalih biar moncer sektor intrakurikulernya, adalah sikap arogan plus dungu.
Anatomi Festival!
Diantara stand pameran SMA dan SMK, ada panggung utama. Di sana, dihelat aksi-aksi energik anak muda. Ditambah lagi, Dinas mengerahkan bala tentara lewat sekolah untuk berduyun-duyun ke lokasi. Jadi, suasana lebih hidup. Pecah!!