Apapun itu namanya. Jika mengorbankan pendidikan dan kesehatan. Saya sangat tidak setuju. Sekali-kali lihat mereka yang membutuhkan jamahan pendidikan dan kesehatan. Lalu berbicaralah dari sisi mereka! (Cristian Buendy Ginting)
Kalau ditanya, hal apa yang mesti duluan dibangun di Papua. Jawabannya tentu beragam. Namun, bagi Cristian Buendy Ginting, pendidikan dan kesehatan adalah dua kunci yang harus diprioritaskan dalam membangun Papua agar maju dan berkembang seperti daerah lain di Indonesia. Pemikirannya selalu baru dan "revolusioner".Â
Bahkan, menariknya, kendati dia bukan berasal dari latar pendidikan, dia salah satu orang yang saya kenal yang paling getol dalam membangun dan memperjuangkan pendidikan di Papua.
Maka itu, saya selalu berdecak kagum dengan pemikirannya lewat tulisan dan aksi-aksinya dalam menggiatkan pendidikan di Papua. Lalu, siapa sebenarnya dia? Kenapa dia mau peduli dengan pendidikan di Papua?
Â
Sejak tahun 2014, ketika dia menjadi jurnalis di Pegunungan Tengah Papua, namanya sudah akrab terdengar. Namun hanya sekedar kenal. Belum pernah ketemu dan tatap langsung.Â
Pertemuan saya pertama terjadi tahun 2016 malah ketika dibawa teman, Satria, yang ketepatan nginap di kontrakannya di Wamena. Satria mengenalkan saya dengan dia kala itu. Orangnya ramah dan terlihat "wise".
Sejak saat itu, komunikasi dan pertemuan kami makin intens, apalagi setelah dia bersama rekan-rekannya yang lain juga berhasil mendirikan Rumah Belajar Wamena (RBW) yang notabennya menampung anak-anak jalanan, anak aibon, bahkan anak yang putus sekolah karena ketiadaan dana yang ada di Wamena.Â
Dia juga bahkan tak segan-segan untuk pergi ke pedalaman Papua untuk melihat langsung potret pendidikan disana. Namun sayang, itu tidak berlangsung lama, dan pertemuan kami juga semakin jarang terjadi setelah dia dipindah tugaskan ke Merauke, dan terakhir ke Jayapura.