Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mari Menjaga Perasaan Anak-anak SSB!

29 Maret 2023   20:12 Diperbarui: 29 Maret 2023   20:25 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: SSB Tangerang FC saat juara International Kuala Lumpur Cup 2020, diambil dari jakarta.tribunnews.com

Anak-anak sekolah sepak bola (SSB) masih alami, bersih, belum tercemar. Sehingga, mereka belajar sepak bola secara sungguh-sungguh. Hanya fokus ke aktivitasnya. Energi fisik dan psikis tercurah ke sepak bola.

Tentu saja anak-anak SSB adalah anak-anak yang memang menyukai sepak bola. Tidak karena diperintah oleh guru. Tidak juga karena diperintah oleh orangtua atau saudara.

Tetapi, mungkin saja ada yang mendapat pengaruh dari teman mereka. Karena teman tergabung dalam SSB, mereka lalu ikut. Dan, setelah itu, mereka melanjutkan secara serius karena mulai menikmati dan menyenanginya.

Kesenangan tersebut yang akhirnya mendorongnya terus menekuninya. Sesibuk apa pun kegiatan belajar di sekolah dan aktivitas di rumah, misalnya, tidak mengurangi semangatnya dalam sepak bola.

Salah seorang teman menceritakan bahwa salah satu anaknya bergabung ke salah satu SSB di daerah kami. Ia masih kelas II (sekolah dasar). Masih kecil. Tetapi, semangat berlatihnya luar biasa.

Kadang menaiki sepeda sendiri dari rumah hingga lokasi berlatih. Relatif jauh jaraknya. Tetapi, si anak melakukannya dengan senang hati. Kadang juga diantar-jemput.

Teman saya senang. Sebab, saat bergabung latihan, anaknya belajar banyak hal. Di antaranya, belajar mengontrol emosi, melatih kekuatan jantung, bekerja sama, melatih kekuatan fisik, mengoptimalkan motorik dan kecerdasan, serta melatih daya juang.

Dalam kebersamaan seperti itu, anak-anak terlihat akrab, rukun, dan gembira. Sekalipun, mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.

Perbedaan yang ada bisa lebur dalam satu semangat berlatih sepak bola. Begitulah kesaksian teman saya mengenai aktivitas anaknya bersama anak-anak yang lain dalam SSB tempat mereka bergabung.

Saya tidak menampik kesaksian itu. Saya mengamininya. Begitulah anak-anak ketika berada dalam satu aktivitas yang didasari semangat yang sama. Perbedaan tidak mengurangi semangat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun