Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Raden Umar Said, Kudus, Jawa Tengah (Jateng), sebagai tempat magang sembilan SMK lain se-Indonesia. Penunjukan tersebut tentu bukan tanpa alasan.
Alasannya adalah SMK RUS, demikian sebutan yang populer di kalangan masyarakat, telah memiliki prestasi. Tidak hanya prestasi tingkat nasional, tetapi juga internasional.
Prestasi yang paling mencolok adalah prestasi di bidang animasi. Siswa SMK RUS sudah bisa membuat film animasi yang bisa meraih prestasi di ajang internasional. Film animasi Unstring Your Heart, misalnya, salah satu karya siswa SMK RUS yang dapat meraih  nominasi The 20th Kansas International Film Festival 2020, Canberra Short Film Festival 2019, Pune Short Film Festival 2019, hingga menjadi pemenang di ajang HelloFest tahun 2019.
Karenanya, siswa dan guru terpilih dari kesembilan SMK se-Indonesia yang magang tersebut mendalami bidang animasi dan multimedia. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa SMK RUS memiliki kualitas yang baik di bidang animasi dan multimedia bagi siswa belajar dan guru mengajar.
Selain SMK RUS, ada juga SMK di Kudus yang telah berprestasi di bidang fashion, yaitu SMK NU Banat. Zelmira, brand fashion SMK NU Banat, telah mengikuti Jogja Fashion Week 2021 dan mendapat apresiasi dari salah satu desainer kenamaan, Phillip Iswardono.
Begini apresiasi Phillip, "Saya cukup terkejut melihat bahwa karya-karya yang ditampilkan ini merupakan hasil karya anak SMK. Hal ini menunjukkan bahwa metode pendidikan di sekolah tersebut sangat bagus sehingga bisa mendorong para anak didik menghasilkan karya yang dari sisi kualitas tidak kalah dibandingkan para profesional."
Sebelumnya, SMK NU Banat juga  pernah memenangi ajang fashion bergengsi internasional Grand Prix Sakura Collection Asia Students Awards 2020  di Singapura. Empat siswa masing-masing dapat menyabet juara 2, 3, 4, dan 5.
Hal yang tidak boleh diabaikan adalah --ini pun boleh dibilang prestasi-- tiga SMK di Kudus telah turut ambil bagian dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kudus. Karena, Kudus memang pernah masuk dalam kategori zona merah Covid-19.
Ketiga  SMK tersebut SMKN 1, SMKN 3, dan SMK Duta Karya. Jurusan Tata Busana di SMKN 1 dan SMKN 3 membuat alat pelindung diri (APD). Sedangkan SMK Duta Karya, yang memang fokus kimia industri, membuat hand sanitizer yang dibagikan kepada masyarakat.