Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Rumus Tiga" untuk Kebahagiaan Keluarga

16 Mei 2015   04:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:59 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429739605791305503


Pernikahan yang berhasil bukanlah bab menemukan pasangan yang ideal dan sempurna.Juga bukan tentang bagaimana bisa selalu rukun tanpa konflik di sepanjang kehidupan berumah tangga. Pada kenyataannya, tidak ada manusia sempurna di zaman kita hidup sekarang ini. Semua orang memiliki kekurangan, kelemahan dan sisi negatif lainnya. Juga tidak pernah ada keluarga yang selalu rukun adem ayem tanpa konflik. Semua keluarga memiliki permasalahan dan pasti dijumpai konflik di dalamnya.

Oleh karena itu, saya mencoba menyederhanakan hal-hal rumit dalam kehidupan berumah tangga, meskipun kita tahu bahwa ada hal-hal yang memang tidak bisa disederhanakan begitu saja. Untuk mudah mengingatnya, saya mengajukan formula "Rumus Tiga", agar kehidupan pernikahan kita bisa selalu bahagia.

Perhatikan Rumus Tiga berikut ini:

PERTAMA, jika anda melihat ada banyak kekurangan pada pasangan anda, ingatlah TIGA hal berikut:

1. Bahwa pada diri anda pun ada banyak kekurangan, mungkin saja anda tidak menyadarinya. Lalu bagaimana anda selalu menyalahkan kekurangannya, sementara anda juga memiliki sisi kekurangan?

2. Jika anda menikah dengan orang lain pun, anda juga akan menemukan banyak kekurangan pada orang lain itu. Jangan mengira jika anda menikah dengan orang lain maka anda akan menemukan seseorang yang ideal dan sempurna.

3. Tidak ada manusia ideal dan sempurna yang hidup di zaman kita sekarang ini. Semua orang memiliki kekurangan dan kelemahan.

KEDUA, saat anda mengalami konflik dengan pasangan, kemudian anda merasa kecewa dengannya karena konflik tersebut, maka ingatlah TIGA hal berikut:

1. Bahwa sumber konflik pada pasangan suami istri itu selalu melibatkan andil keduabelah pihak. Anda juga punya andil dalam melahirkan konflik tersebut, bukan hanya pasangan anda.

2. Jika anda menikah dengan orang lain pun, anda juga akan menemukan konflik dengan orang lain itu. Jangan mengira bahwa anda akan terbebas dari konflik ketika memutuskan menikah dengan orang lain.

3. Tidak ada interaksi antara dua orang atau lebih yang tidak melahirkan konflik. Karena konflik adalah konsekuensi logis dari suatu interaksi.

KETIGA, jika anda ingin selalu menjaga dan memperbaiki hubungan dengan pasangan, maka ingatlah TIGA hal berikut:

1. Pernikahan yang berhasil adalah tentang bagaimana seorang lelaki biasa saja --yang tidak sempurna-- mencintai seorang perempuan biasa saja --yang tidak sempurna, lalu keduanya bersedia berproses menuju kondisi yang lebih baik secara bersama. Kuncinya ada pada usaha atau proses menuju kondisi yang lebih baik secara bersama.

2. Semua konflik bisa diselesaikan dengan damai dan bahagia, sepanjang anda berdua bersedia menyelesaikan dan mengakhirinya. Yang membuat konflik mudah diselesaikan, hanyalahsikap anda berdua. Yang  membuat konflik susah diselesaikan, juga hanya sikap anda berdua. Tidak seorang pun konseloryang bisa menyelesaikan konflik anda berdua.

3. Tidak perlu ideal dan sempurna untuk bahagia. Kita bisa berbahagia di tengah berbagai kekurangan dan kelemahan yang kita miliki. Rasakan kehadiran cinta dan kebahagiaan dalam diri anda berdua. Tanpa harus menunggu diri dan pasangan anda menjadi ideal dan sempurna.

Demikianlah Rumus Tiga untuk kehidupan keluarga yang harmonis dan bahagia. Semoga kita bisa mendapatkannya.

Selamat pagi sahabat semua. Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun