Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami yang Baik Hati dan Tidak Sombong, Seperti Apa?

1 Juli 2022   20:43 Diperbarui: 1 Juli 2022   20:46 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://thethinkingmuslim.com/

Ada beberapa kalangan suami yang tidak mau mengerjakan urusan kerumahtanggaan dengan alasan itu kewajiban istri. Mereka merasa hanya berkewajiban mencukupi nafkah keluarga saja, sehingga ketika di rumah inginnya istirahat. Sebagian suami merasa gengsi jika melakukan aktivitas kerumahtanggaan seperti memasak, mencuci dan membersihkan halaman.

Benarkah suami akan menjadi terhina dan rendah jika melakukan aktivitas kerumahtanggaan? Apakah layak para suami disebut sebagai takut istri, disebabkan mereka mencuci, memasak, menyeterika baju dan membersihkan rumah? Mari kita mencari jawaban dari sosok teladan utama umat manusia, Nabi Muhammad saw.

Dalam situs Islam Question and Answer (https://islamqa) di bawah bimbingan Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid, dijelaskan tentang kemuliaan sikap Nabi saw dalam kehidupan berumah tangga. Nabi saw adalah seorang suami teladan, yang melakukan berbagai aktivitas kertumahtanggaan.

Situs Islamqa menyatakan, "Sesungguhnya hadits-hadits yang terkait masalah ini merupakan cermin kesempurnaan dari budi pekerti Nabi saw dan kemuliaan sifat serta ketawadluan beliau, yang sama sekali jauh dari sikap merasa sombong dari yang lainnya, sehingga beliau rela ikut serta dan ambil bagian dalam urusan istri-istri beliau dan pekerjaan rumah mereka tanpa merasa tidak pantas membantu segala urusan mereka".

Bunda Aisyah ra, istri terkasih Nabi saw menyatakan bahwa Rasulullah saw telah bersabda, "Sebaik-baik dari kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik dari kalian kepada keluarga" (HR. At-Turmudzi no. 3895, sahih).

Bunda Aisyah ra pernah ditanya, "Apa yang dahulu dikerjakan Rasulullah saw di rumah beliau?" Bunda Aisyah menjawab, "Beliau adalah manusia biasa berasal dari kalangan manusia yang biasa, beliau menjahit atau menyulam baju, memerah susu kambing dan melayani keperluan pribadi beliau" (HR. Ahmad, no. 26194, sahih).

Dalam riwayat yang lain dinyatakan, "Adalah beliau saw menyulam baju, menjahit sandal dan mengerjakan hal-hal yang biasa dikerjakan oleh kaum lelaki di rumah mereka" (HR. Imam Ahmad no 24903).

Dari Al-Aswad dia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah tentang apa saja yang dilakukan oleh Nabi saw di rumah beliau?" Aisyah menjawab, "Beliau biasa mengerjakan pekerjaan keluarganya -- yaitu berkhidmah kepada para istrinya. Jika telah tiba waktu shalat, beliaupun keluar untuk menunaikan shalat."

Dari keterangan di atas dapat dipahami, bahwa ketika suami bersedia mengerjakan aktivitas kerumahtanggaan karena meneladani contoh nyata dari Nabi saw, menandakan berakhlak mulia. Merekalah suami yang baik hati dan tidak sombong.

Adapun suami yang gengsi dan tidak mau mengerjakan aktivitas praktis kerumahtanggaan, bisa menjadi indikasi adanya kesombongan. Karena tidak bersedia meneladani contoh perbuatan Nabi saw. Coba simak lagi poin penting jawaban tim Islamqa di atas. Tindakan Nabi saw di rumah merupakan "cermin kesempurnaan dari budi pekerti Nabi saw dan kemuliaan sifat serta ketawadluan beliau, yang sama sekali jauh dari sikap merasa sombong".

Pilih suami macam mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun