Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Noto Susanto

31 Oktober 2020   12:02 Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:12 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terbayang oleh Anda jika mendengar seorang lelaki bernama Noto Susanto? Tentu Anda membayangkan, ia adalah lelaki dari Jawa Tengah, Yogyakarta atau Jawa Timur. Secara umur, mungkin sudah di atas limapuluh tahun.

Dalam bahasa Jawa, Noto itu artinya menata. Susanto itu artinya lembut. Maka Noto Susanto bisa bermakna menata dengan lembut. Ini cocok sebagai sifat suami. Bahwa suami harus "menata" istri dengan penuh kelembutan. Tidak boleh dengan kekerasan dan kekasaran.

Noto Susanto dalam makna --menata keluarga dengan kelembutan, adalah salah satu filosofi hidup dalam kultur masyarakat Jawa. Terutama di wilayah 'kekuasaan' Kraton Solo dan Kraton Yogyakarta. Masyarakat Jawa dididik untuk menata keluarga dengan penuh kelembutan.

Noto Susanto juga bermakna menata masyarakat dengan kebijaksanaan. Bahkan menata negara dengan kebijaksanaan. Maka nama Noto Susanto termasuk nama yang mengandung filosofi tinggi dalam tradisi Jawa yang dikenal dengan pitutur luhurnya.

Kita pernah punya tokoh nasional, Prof. Nugroho Notosusanto. Beliau jendral TNI yang akademisi. Pernah menjadi Rektor UI dan Menteri Pendidikan di zaman Presiden Soeharto. Notosusanto yang ini, memang kelahiran Jawa Timur, maka fasih berbahasa Jawa. Beliau adalah salah satu sosok negarawan yang cerdas dan tegas.

noto susanto, dokumen pribadi
noto susanto, dokumen pribadi
Pagi ini, Sabtu 31 Oktober 2020, saya kedatangan tamu lelaki tegap dan gagah. Namanya Noto Susanto. Ternyata jauh dari bayangan saya tentang sosok lelaki kelahiran Jawa.

Noto Susanto yang datang ke rumah saya pagi hari ini, ternyata kelahiran Desa Batu Gajah, Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan. Ayah ibu, kakek nenek, semua asli Musi Rawas Utara. Tak ada yang dari Jawa. Tak ada yang bisa berbahasa Jawa.

Maka meski namanya Noto Susanto yang sangat Jawa, namun ia tak fasih berbahasa Jawa. Kini ia tinggal di Tangerang Selatan bersama istri dan anaknya. Beraktivitas sebagai dosen di Universitas Pamulang, sekaligus konsultan di bidang security system.

Saya mengenal Bang Noto di Kelas Menulis Online (KMO) Basic Batch 35 / 2020. Bang Noto adalah salah satu peserta aktif, dari sekitar 120 peserta batch 35. Sangat banyak hal ingin ia tuangkan dalam tulisan, guna memotivasi orang lain.

Terlahir dari keluarga petani sangat sederhana di kampung, ia merantau ke ibukota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Alhamdulillah, nasib baik ia dapatkan. Dengan perjuangan yang sangat keras, bermula dengan bekerja menjadi Satpam, ia bisa melanjutkan kuliah S1 dan S2.

Kini ia menjadi dosen dan sekaligus konsultan security sistem yang jaringan operasionalnya di seluruh Indonesia. Sebuah capaian keberhasilan yang sangat membanggakan, dan bisa menjadi contoh bagi anak-anak daerah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun