Mohon tunggu...
PAHALA BRANLES RAJAGUKGUK
PAHALA BRANLES RAJAGUKGUK Mohon Tunggu... -

Tinggal di Medan alumni : usu, teknik elektro. bekerja di BP-PNFI Regional I Medan (Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penting, Aljabar Sebagai Dasar "Kehidupan"

10 Agustus 2017   00:15 Diperbarui: 10 Agustus 2017   00:58 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sadar atau tidak, setiap orang tidak pernah lepas dari aljabar. Mulai lahir sampai kembali ke Maha Pencipta, akan selalu terkait dengan aljabar. Begitu lahir, kita sudah dipakaikan kain sesuai ukuran kita, ditakar susu untuk minuman kita. Juga begitu kita tumbuh dan berkembang, dewasa, tua, dan akhirnya, kita kembali kepada Sang Khalik.

Aljabar pada pendidikan dimasukkan atau masuk pada kategori Matematika, yaitu sebuah mata pelajaran yang kerap dianggap "sulit" oleh kebanyakan orang. Oleh karena itu, sangat sering menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang. 

Kita sangat mengenal aljabar, seperti 1/2 + 1/3 = ...? 1/2 : 0,5 = ...? 123,45 x 67,89 = ...? Dan bentuk Operasi hitung lainnya. Hal-hal seperti ini akan selalu hadir dalam kehidupan setiap orang.

Pada proses pembelajaran, aljabar adalah syarat mutlak, tidak hanya pada pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi, bahkan juga untuk mata pelajaran ekonomi, geografi, atau pun bahasa. 

Materi persamaan kuadrat misalnya, kita akan menemukan hitungan aljabar, seperti contoh : Berapakah nilai fungsi F(x) = 3x + 5 untuk x=1/2?. Maka artinya nilai Fungsi F(1/2) = 3(1/2) + 5, yaitu 13/2 atau 6,5.

Semua materi matematika memiliki syarat mutlak adalah alajabar. Juga di mata pelajaran ekonomi, banyak hitungan yang harus menggunakan aljabar. Oleh karena itu suka atau tidak suka, susah atau tidak susah, aljabar harus "dipahami" setiap orang. 

Pada tes skolastik atau tes potensi akademik (TPA), aljabar adalah hal yang dominan. TPA selalu diujikan pada hampir seluruh rekruitment sekarang ini. Mulai ujian masuk SMA favorit, PTN/PTS, sekolah kedinasan SETAN, STIS, dan sekolah kedinasan lainnya, sampai Tes Masuk kerja swasta ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, sekalipun aljabar tersebut sangat penting, sangat banyak yang pasrah untuk tidak mengasah kemampuannya tentang aljabar. Mungkin disebabkan oleh "momok" tadi, padahal sudah kita pelajari mulai SD. 

Maka jika kita ingin diri kita atau anak kita mau menjadi lebih mudah, maka berusahalah untuk mempelajari aljabar tersebut. Tidak sulit, sangat mudah dan , logis. Pasti bisa. Bisa alajabar, bisa berkompetisi, dan bisa menang. Bisa menang, mudah-mudahan hidup lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun