Mewabahnya penyakit COVID-19 di Indonesia membuat sistem pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran terganggu sejak awal tahun 2019.Â
Mulai dari diliburkannya peserta didik di berbagai tingkat pendidikan, hingga pemberlakuan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) telah diterapkan Pemerintah sebagai tindak-lanjut mencari solusi agar peserta didik terpenuhi hak dan kewajibannya dalam bidang pendidikan.
Di akhir tahun 2021, tepatnya sejak bulan Agustus, beberapa wilayah di Indonesia telah menerapkan kembali PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dengan batasan yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya adalah wilayah Kabupaten Ciamis.Â
Menindaklanjuti perkembangan COVID-19 di Kabupaten Ciamis serta kaitannya dengan pembelajaran, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya telah mengemukakan bahwa per-tanggal 31 Agustus atau awal bulan September ini akan diberlakukan PTM di tingkat SD/MI, SMP/MTs/ SMA/SMK dan MA dengan melaksanakan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat serta membatasi kapasitas jumlah siswa sebanyak 50 persen dengan sisa peserta didik mengikuti pembelajaran secara daring.
PTM (Pembelajaran Tatap Muka) yang diberlakukan ini tentu belum sepenuhnya menjadi solusi dari pemenuhan pendidikan yang normalnya perlu didapatkan oleh siswa.Â
Dengan waktu pembelajaran tatap muka yang terbatas, siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk mencerna berbagai materi yang disampaikan secara langsung oleh guru di dalam kelas.Â
Hal ini berdampak pada kurang efektifnya pemberian pendidikan pada siswa yang tentu mengakibatkan kurangnya peningkatan kemampuan siswa pada berbagai bidang kompetensi yang harus dicapai, salah satunya literasi.
KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) gelombang kedua dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2021. KKN Tematik kali ini mengusung tema Mengembangkan Literasi (Literasi Baca dan Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya dan Kewargaan) dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) – Pusat Prestasi Nasional.Â
Tema tersebut diusung atas kerisauan pendidik dan calon pendidik atas sistem pembelajaran yang masih terganggu oleh situasi pandemi.Â
Belum lagi, tingkat Literasi siswa Indonesia masih tergolong rendah, dibuktikan dengan skor PISA (Programme for International Student Assessment) siswa Indonesia yang menurun dan berada pada peringkat bawah.
Sehubungan dilaksanakannya KKN Tematik Literasi dan Rekognisi MBKM – Puspresnas yang bertepatan dengan pemberlakuan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia melangsungkan kegiatan-kegiatan positif sebagai upaya peningkatan Literasi Baca dan Tulis, Numerasi, Sains, serta bidang lainnya pada siswa-siswa di berbagai penjuru Indonesia.Â