Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membendung Rusaknya Moral Generasi Muda dengan Festival yang Bernuansa Keagamaan

4 April 2018   12:34 Diperbarui: 4 April 2018   12:56 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusaknya moral, jauh lebih berbahaya daripada bencana alam

Kemajuan zaman khususnya teknologi informasi tak dapat dibendung lagi. Di satu sisi dapat mendekatkan yang jauh namun terkadang disisi yang lain menjauhkan yang dekat, itulah realitas yang dihadapi generasi muda zaman sekarang, begitu mudahnya mereka bersosialisasi, bercengkrama, saling menukar cerita di media social namun ketika mereka dihadapkan pada situasi untuk saling berkontribusi untuk melakukan hal nyata. Nihil adanya.

Hal itulah yang coba dibendung oleh Mahasiswa KKN STAI Al-Furqan Makassar angkatan XV yang berlokasi di Desa Bonto Bunga, Kec  Moncongloe, Kab Maros. Selama dua bulan mereka di sana mebina generasi muda dengan pendalaman ilmu keagamaan , dalam hal ini keilmuan Islam.  Seperti Tadarrus, Qasidah, Bacaan Shalat, Wudhu, Doa-doa Harian, Khat Al-Qur'an, Sholawat, dan masih banyak lagi yang lainnya.

@dok. pribadi
@dok. pribadi
Pada puncak program kerja mahasiswa KKN STAI Al-Furqan menyelenggarakan Festival Anak Shaleh yang diadakan di Desa Bonto Bunga Kec. Moncongloe Kab. Maros yang diikuti oleh 4 TPQ (2 dari desa Bonto Bunga, 1 dari desa Moncongloe Bulu, dan 1 lagi dari desa Bonto Marannu). Festival ini diselenggarakan selama 3 hari (30 Maret -- 1 April 2018).

Dalam festival ini, semua orangtua/wali santri TPQ diajak untuk mengikuti seluruh rangkaian lomba yang ada dalam festival. Agar para orangtua melihat begitu indahnya jika anak-anak mereka selalu berada dalam tuntunan agama, tak disilaukan oleh kilaunya perkebangan dunia internet dewasa ini.

@dok. pribadi
@dok. pribadi
Selama pembinaan mahasiswa, para santri TPQ juga dituntut untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia serta dibina untuk saling toleransi dan menjaga persatuan antar umat beragama, baik muslim maupun non-muslim, karena di lokasi KKN ada satu dusun yang kebanyakan dihuni oleh masyarakat non-muslim

Festival bernuansa keagamaan seperti inilah, yang jika sering diselenggarakan dan berkelanjutan dapat membendung rusaknya moral generasi muda, karena agama apapun yang ada di dunia ini selalu mengedepankan kasih sayang, perdamaian, kejujuran, kedisiplinan, dan persaudaraan yang menjadi inti ajarannya.

@dok. pribadi
@dok. pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun