Mohon tunggu...
Putu Rustika
Putu Rustika Mohon Tunggu... Insinyur - Membaca, menggambar, menulis, ...

Kera Ngalam

Selanjutnya

Tutup

Balap

MotoGP 2019 Bukan Bagnaia Tapi Quartararo!

26 Desember 2018   21:39 Diperbarui: 26 Desember 2018   22:06 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
otomotifnet.gridoto.com

Halo..halo...Selamat Natal buat pembaca yang beragama Nasrani. Bagnaia ! Yup, juara Moto2 2018 ini diramalkan oleh Marquez dan Valentino Rossi akan menjadi rookie yang paling bersinar prestasinya tahun depan. Modal dia memang lengkap. Modal ke-1 adalah kesempatan. Beruntung dia karena didukung oleh VR46 Academy. Modal ke-2 adalah kemampuan balap. 

Tidak disangsikan lagi karena sudah terbuki beberapa kali juara seri Moto3 memakai motor yang kurang kompetitif dan menjadi Juara dunia di tahu keduanya berlaga di Moto2. Ketrampilan balapnya juga oke berkat sang guru...Valentino Rossi.  Modal ke-3 adalah sponsor. Sponsornya pasti kuat atau lagi-lagi dukungan VR46 Academy dan kenyataannya si Pecco ini dikontrak langsung oleh Ducati Corse. Modal ke-4 adalah Team dan motor yang kompetitif. Pramac Ducati adalah team junior Ducati dan motor yang dipakai oleh Bagnaia tidak beda jauh spesfikasinya dengan motor yang dipakai oleh team utama/Dovizioso dan Petrucci. Lengkap kan. Tidak salah banyak orang menjagokan dia. Tetapi....MotoGP perlu aroma lain selain aroma Italia atau Spanyol. 

Selama sekian tahun terakhir, pembalap Spanyol merajai prestai MotoGP. Marquez, Lorenzo, lalu pembalap muda seperti Rins, Mir. Italia menyaingi melalui pembalap seperti Dovizioso, Ianonne dan pembalap muda Morbidelli, Bagnaia. Aroma lain tersebut adalah pembalap Perancis Fabio Quartararo. Sponsor dia tidak sekuat Bagnaia, tapi kesempatan dan kemampuan dia memilikinya. Lalu bagaimana untuk motor. Rossi sempat memberi masukan ke Bagnaia bahwa motor Yamaha lebih mudah bagi seorang pemula MotoGP. Bagnaia lebih memilih Pramac Ducati dan itu menjadi keuntungan bagi Quartararo/El Diablo. 

Akhirnya dia yang dipilih oleh team Petronas Yamaha SRT. Waktu test, El Diablo tidak mengalami kesulitan bearti, dibuktikan dengan proggress pencapaian lap time nya yang grafiknya naik significant. Dia pun memberi komentar bahwa dia tidak perlu merubah gaya balapnya. 

Pas ! El Diablo tidak punya mentor tetapi berharap peran salah satu punggawa team, Wilco Zeelenberg ( mantan manajer Lorenzo, pernah ditugasi sebagai pencari bakat dan Rider Performance Analyst oleh Team Movistar Yamaha  ) bisa membimbing El Diablo menjadi pembalap yang bisa bersaing dengan Bagnaia dan bahkan lebih baik prestasinya. Rokie of the Year 2019 ! Tetap rendah hati, kerja keras dan kontrol emosi. Itu beberapa resep Quartararo tahun lalu yang dipaparkan ke laman gp-inside. 

      

Sumber berita :

otomotifnet.gridoto.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun