Jangan Siram Mata dengan Sesuatu yang Tak Perlu Dilihat
Tidak jarang, ketakutan dan kerusuhan hidup seseorang dimulai saat ia menatap sesuatu yang kurang enak. Entah itu tentang kengerian, tentang sesuatu yang memancing emosi, hingga tentang korban-korban yang meninggal karena pandemi salah satunya tentu menyesakkan.
Kembali ke Covid-19 misalnya. Setiap hari terpampang di muka-muka website tentang berapa tambahan kasus harian di seluruh dunia, begitu pula dengan korban-korban yang meninggal karenanya.
Bagi sebagian orang, mungkin tidak terlalu takut melihatnya. Tapi, bagi orang lain yang dijuluki "panikan" tentu merasakan efek yang berbeda. Temanku, misalnya. Ia mengakui bahwa dirinya merupakan sosok yang bermental lemah hingga tak mau lagi cari berita corona.
Terang saja, beberapa hari yang lalu provinsi kami sedang gencar dilanda berita-berita hoaxs. Penyebarannya di media sosial, hingga susah untuk mendeteksi. Hal seperti ini begitu mengganggu ketenangan banyak umat sehingga perlu ada upaya untuk membatasi penglihatan.
Baiknya, untuk membuang kepanikan sirami mata dengan sesuatu yang pantas untuk dilihat. Bisa tentang doa dan harapan, snap-snap motivasi serta berita-berita positif. Jikapun itu fakta, maka tak perlu dilebaikan.
Jangan  Seduh Telinga dengan Sesuatu yang Tak Perlu Didengar
Bagaimana rasanya jika di saat tenang mengaduk sambal tiba-tiba ada percikan minyak panas yang melompat ke telinga? Tentu kita akan terkejut, merasa panas, dan bila terlalu panik langsung matikan kompor atau berlari mencari batu es.
Begitu pula kiranya jika seseorang tiba-tiba mendengar sesuatu yang tak perlu didengar. Entah itu tentang petaka yang dibesar-besarkan, bencana yang terlalu didramatisir, serta fitnah-fitnah yang memekakkan telinga salah satunya bisa membuat seseorang tidak tenang.
Kadang, sikap tidak tenang ini malah beranak jadi was-was dan terus bersemayam hingga ke mimpi. Sungguh melelahkan, bukan?
Maka darinya, untuk menciptakan sebuah ketenangan kita perlu menyeduh telinga dengan kabar-kabar positif dan baik. Kabar-kabar yang belum jelas fakta dan masih sumbang dengan data lebih baik jangan diseduh dulu. Nanti, takaran pendengaran kita malah jadi keasinan.