Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hanya Butuh Modal Senyum untuk Kumpul Berkas Lewat Jastip

19 Oktober 2019   00:27 Diperbarui: 19 Oktober 2019   00:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jastip Berkas. (Sumber: Jurnal.id)

Begitupun dengan mereka yang senang menanti deadline. Mereka mungkin saja tertawa terbahak-bahak di dalam hati karena melihat penderitaan para pekerja yang salah berkas.

"Itulah, jangan terlalu gesit. Sakit kan akhirnya! Hohohoho"

Tapi, tidak selamanya pengumpul berkas administrasi di hari terakhir bisa berjalan mulus. Kadang, ada-ada saja berkas yang tercecer karena ceroboh dan sikap yang terlalu santai tadi. Akhirnya, mereka kelabakan dan harus lembur untuk melengkapi kekurangan berkas tersebut.

"Nah, itulah.. Siapa suruh santai-santai ria kemarin? Kena batunya kan! Hohoho"

Pakai Jastip Karena Tidak "Sempat" Berkunjung Ke Dinas 

Dari ketiga tipe para pengumpul berkas tadi, tidak semuanya sempat dan mau pergi sendiri ke dinas terkait untuk mengumpulkan berkas. Alasannya beragam. Ada yang pura-pura sibuk, ada yang menganggap lokasinya jauh, ada yang tidak sempat, bahkan ada pula yang pura-pura lupa lokasi. Hoho.

Darinya, mulailah mereka mencari Jastip alias sosok "malaikat penyelamat" pengumpul berkas. Entah itu rekan kerja satu instansi, kawan lama, atau sosok yang paling aktif bercuit di grup medsos, pasti akan mereka hubungi satu per satu.

"Bro, saya bisa titip berkas bro? Tolong kumpulkan ke dinas, saya nanti mau jemput anak!"
"Dek, abang bisa titip berkas nggak? Abang lupa bagian administrasi di dinas sebelah mana..."

"Sobat, aku minta tolong ya, tolong kumpulkan berkasku. Rumah sobat kan searah dengan dinas. Oke oke?"

Beruntunglah jika kita punya bro, dedek, serta sobat yang baik. Mereka akan senang hati bertindak sebagai jastip. Selama pengumpulan berkas itu bisa diwakilkan, maka selama itu pula penyedia jastip berkas rela menerima.

Hanya Bermodalkan Senyum

Uniknya, tidak perlu biaya yang mahal untuk menggunakan jastip berkas. Beda dengan jastip berupa ojol, kurir, atau sejenisnya. Para penyedia jastip berkas biasanya "ikhlas" membantu para pegawai dan karyawan yang memelas dan bergaya sibuk nan kesusahan.

Asalkan caranya santun serta disertai dengan senyuman yang tulus, maka jastip berkas akan sepenuh hati membantu. Bahkan, biarpun ditawari uang bensin atau uang jajan, mereka dengan tegas menolak dan mengaku benar-benar ingin membantu.

Tapi, para pegawai dan karyawan harus hati-hati dalam bersikap. Jangan sampai mereka hanya menebar senyuman palsu dan terkesan mempermainkan hati sang jastip berkas. Sering pula kita lihat banyak pegawai dan karyawan bersikap manis di depan jastip berkas, namun di belakangnya malah mengumpat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun