Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Panen Cengkeh di Tana Toraja yang Tak Sesuai Harapan Petani

19 Agustus 2025   22:43 Diperbarui: 20 Agustus 2025   10:50 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cengkeh yang sudah matang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Panen cengkeh yang di Kabupaten Tana Toraja masih di bawah harapan. Hal ini pun menjadi masalah yang sering dihadapi oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Kondisi ini tentunya membawa dampak negatif yang signifikan, terutama dari segi ekonomi.

Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab menurunnya hasil panen cengkeh. Perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Ini adalah salah satu penyebab terbesar.

Curah hujan yang tidak menentu, terlalu banyak hujan di awal tahun atau kekeringan panjang, dapat mengganggu proses pertumbuhan bunga cengkeh. Tanaman cengkeh sangat sensitif terhadap perubahan iklim.

Hasil panen cengkeh di Tana Toraja masih di bawah harapan salah satunya disebabkan oleh kekeringan yang melanda. Kekeringan ekstrem ini diduga kuat akibat fenomena El Nino.

Panas yang berlebihan dan kurangnya curah hujan dapat menyebabkan tanaman cengkeh layu, bahkan mati. Kekeringan juga dapat meningkatkan risiko kebakaran lahan yang merusak perkebunan cengkeh.

Selain itu, masalah lain yang dihadapi oleh petani cengkeh di Tana Toraja adalah adanya hama penggerek batang.

Hama ini menyebabkan banyak pohon cengkeh menjadi gersang dan mati, sehingga produksi menurun drastis. Berbagai metode telah dicoba untuk mengatasi hama ini, tetapi masalahnya masih terus berulang.

Terbatasnya kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam dan kurangnya tenaga terampil juga menjadi faktor yang berkontribusi pada rendahnya hasil panen.

Masih terdapat pula warga yang masih menerapkan metode pertanian cengkeh tradisional yang berakibat pada kurangnya perawatan dan budidaya yang optimal.

Banyak petani yang masih mengandalkan cara-cara tradisional dan kurang melakukan perawatan rutin seperti pemupukan, perompesan kuncup, atau pengendalian hama secara tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun