Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hanya di Indonesia: 100 x USD 1 Tidak Sama Dengan USD 100

20 September 2014   14:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:08 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411173304295425994

[caption id="attachment_343397" align="aligncenter" width="563" caption="Mata Uang Dolar Amerika (USD) dan Rupiah (IDR)"][/caption]

Sumber Gambar

Betul. Jika kita punya uang senilai seratus dolar dalam bentuk pecahan kecil USD 1 sebanyak 100 buah nilainya tidak sama dengan pecahan utuh USD 100. Ini terjadi di Indonesia. Hal ini berbeda jika kita pergi ke negara Kamboja, negara dimana Kompasianer gadis cantik Lin Halimah berasal.

Bisa jadi Kerajaan Kamboja adalah negara yang menjadikan mata uang dolar Amerika (USD) sebagai mata uang negara lain yang resmi yang bisa dijadikan sebagai alat tukar dalam semua aktivitas ekonomi di dalam negerinya, selain Riel (KHR, Khmer Riel) mata uang resmi Kerajaan Kamboja. Ya, tidak hanya di money changer atau di bank asing dan lokal, di pasar-pasar tradisional dan di pelosok desa pun mata uang negeri Paman Sam ini laku. Tak hanya note yang bersih, baru dan bau khas dolar, note yang terlipat, yang lusuh kumalpun laku dijadikan sebagai alat tukar, bahkan tanpa memandang nomor seri dan tahun pengeluaran. Nominal berapa pun mempunyai harga yang sama di tempat mana saja di wilayah Kerajaan Kamboja. Nilai USD1 ($1) adalah sekitar 4.000 Riel untuk semua nominal. Bahkan bank di wilayah Kerajaan Kamboja bila kita mempunyai rekening dolar menerima nominal berapa saja uang dolar untuk disetorkan.

Oleh karena dolar Amerika menjadi mata uang resmi kedua di Kerajaan Kamboja, seluruh warga negara Kerajaan Kamboja tanpa memandang status sosial dan umur mengenal dan mengetahui nilai nominal dan nilai tukar dolar ini dengan baik, berbeda dengan di Indonesia yang hanya status sosial tertentu yang tahu nilainya dengan baik.

Di Indonesia mata uang IDR (Indonesia Rupiah) adalah satu-satunya mata uang resmi dalam negeri untuk bertransaksi. Indonesia mewajibkan mata uang dolar Amerika (dan mata uang asing lainnya) untuk ditukar terlebih dahulu di bank asing dan lokal atau money changer sebelum dijadikan sebagai alat tukar untuk bertransaksi. Di tempat tukar itu pun mewajibkan note USD yang ditukar harus mulus tanpa cacat, yang bekas terlipat ujungnya pun mempunyai nilai yang berbeda, bahkan kadang seri tertentu dihargai lebih rendah atau bahkan tidak laku.  Nominal pun juga berpengaruh terhadap nilai tukar rupiahnya. Satu dolar Amerika mempunyai nilai rupiah berbeda dengan nilai pecahan USD 20, USD 50 dan USD 100. Uniknya, nominal yang kecil nilai tukarnya terpaut jauh dengan nominal yang besar, selisihnya bisa seratus bahkan dua ratus rupiah per dolar, padahal nilainya sama. Jadi jika kita punya uang senilai seratus dolar tapi berupa pecahan USD 1 akan berbeda dengan pecahan utuh USD 100. Nilai per dolar di Indonesia saat ini berkisar antara 12.000 - 12.300 rupiah. Di Indonesia ternyata itu tak hanya terjadi pada mata uang dolar Amerika, bahkan semua mata uang asing. Entah kenapa dibedakan.

Apakah ini berarti kita bangsa Indonesia masih bersikap feodal primordial yang secara tak sadar masih merendahkan martabat bangsa sendiri di atas bangsa lain?

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun