[caption id="attachment_227810" align="aligncenter" width="553" caption="Tupai narsis."][/caption] Dari dulu sampai sekarang berburu tupai alias bajing memang mengasyikan. Kalau jaman dulu saya berburu tupai untuk digoreng. Tupai di desa saya dianggap hama karena tupai makan kelapa. Kelapa bagi penduduk desa adalah salah satu hasil kebun yang penting. Hampir semua masakan terasa lebih gurih karena memakai santan. Santan dipakai hampir di semua sayur di desa. Kelapa juga dipakai untuk bumbu berbagai masakan. Kelapa juga bisa dibuat minyak goreng. [caption id="attachment_227811" align="aligncenter" width="614" caption="Ikutan Halloween."]
[/caption] Karena pentingnya peran kelapa di desa maka hamanya sering dianggap sangat mengganggu oleh masyarakat. Berbagai upaya untuk membasmi hama pohon kelapa dilakukan. Salah satu hama yang sering merisaukan adalah tupai. Cara tradisional untuk menghalau tupai dari pohon kelapa adalah memasang pembuat bunyi dari bilah bambu. Dua bilah bamboo yang dipasang di pohon ini dihubungkan dengan tali ke bawah. Kalau tali ditarik dua bilah bambu ini akan saling memukul dan menimbulkan bunyi. [caption id="attachment_227812" align="aligncenter" width="439" caption="Berpelukan."]
[/caption] Anak-anak kecil dan remaja juga berpartisipasi memberantas hama tupai ini. Mereka memakai ketapel untuk memburu tupai. Ketika yang dipakai mengusir tupai masih alat-alat tradisional, populasi tupai masih cukup banyak. Ketika kemudian dipakai senapan angin untuk membasmi tupai yang mulai popular pada tahun 1980an, populasi tupai menurun drastis. Laju perkembangbiakan tidak sebanding dengan laju kematian yang diakibatkan oleh manusia. [caption id="attachment_227813" align="aligncenter" width="522" caption="Tupai Grand Canyon."]
[/caption] Penurunan ini juga mungkin terjadi karena jumlah pohon kelapa yang mulai berkurang. Jumlah penduduk bertambah dengan pesat dan luas lahan tidak bertambah. Banyak lahan yang dulunya untuk menanam pohon kelapa menjadi lahan untuk mendirikan rumah. Di Chicago tupai-tupai bebas berkeliaran. Mereka bersarang dan makan dari berbagai tumbuhan perindang yang ada di tepi jalan atau di taman-taman. Karena di sini tidak ada pohon kelapa maka mereka tidak dianggap sebagai hama yang mengganggu. [caption id="attachment_227814" align="aligncenter" width="614" caption="Santai di bawah pohon."]
[/caption] Daging tersedia melimpah dan cukup murah di toko-toko jadi tidak ada yang tergiur untuk mencoba daging tupai yang gurih. Tupai yang gemuk-gemuk di taman pun sekarang hanya saya buru dengan kamera. [caption id="attachment_227815" align="aligncenter" width="614" caption="Si Kuping belah."]
[/caption] Karena tidak bermusuhan dengan manusia maka mereka cukup jinak. Foto bisa diambil hanya berjarak beberapa meter dari mereka. Meskipun mirip ternyata ada berbagai jenis tupai. Ada yang telinganya berbulu ada yang tidak. Warnanyapun sedikit berbeda. Tupai yang saya jumpai di Grand Canyon juga sedikit berbeda dengan yang saya jumpai di taman-taman dekat Chicago. [caption id="attachment_227816" align="aligncenter" width="614" caption="Berjemur di Grand Canyon."]
[/caption] Selamat menikmati tupai buruan saya ini, jangan berpikir tentang tupai goreng. Mungkin sekarang saatnya melestarikan tupai supaya tidak punah.
Lihat Sosbud Selengkapnya