Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"The Avengers : Infinity War", Spoiler

2 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 2 Mei 2018   07:23 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang sudah menonton filem The Avengers :  Infinity War rincian pemain dalam filem itu cukup bikin pusing kepala untuk mengingatnya.  Siapa sajakah mereka yang selamat dalam pertempuran besar versi Marvel itu, siapakah yang menguap dan siapakah yang mati.  Seri Avenger dibuat dalam tiga fase dengan 19 buah filem dan Infinity War dibikin selama 10 tahun. 

Banyak pahlawan super dihadirkan masing-masing dengan kelebihannya yang tentu saja super. Sebut saja Iron Man, Spider Man, Manusia Semut mereka produk dari Amerika Serikat. Mereka menjadi sakti karena kesalahan, nasib atau kepandaian iptek yang mendekati jenius. Dr Strange termasuk istimewa ia mendapatkan ilmu rahasia dari Nepal ketika ia mencari terapi atas jari-jari tangannya yang cacat. Thor si pembawa martil adalah dewa Nordik.  

Kemudian setelah Obama lengser dan Trump nyinyir dan rasis, diedarkan tokoh kulit hitam : Black Panther yang sangat sukses. Sebuah negara khayal bernama Wakanda dahulu, dahulu kala pernah kejatuhan komet yang membawa logam ajaib. Negara Afrika itu sangat maju melebihi negara-negara Barat yang kita kenal. Orang AS lucunya ada yang percaya negara itu sungguh ada. 

Musuh pahlawan super itu adalah raksasa Thanos yang masa kecilnya kurang bahagia. Ia mencari 6 akik sakti untuk dipasang di sarung tangannya. Pahlawan melawan tiran, penjahat super dalam pertempuran akhir yang tentu saja super dahsyat. Pastinya dalam filem banyak ledakan, mobil terbalik, senjata sakti, perkelahian seru diselingi penampilan manusiawi tokoh-tokohnya. Semuanya anehnya terjadi di bumi. Manusia biasa kocar kacir, menjadi korban. Mereka tentu tidak faham kenapa bumi dijadikan ajang pertempuran super dahsyat.

Mengapa terjadi di bumi, padahal bumi itu samasekali bukan pusat jagad raya. Bumi tidak lebih dari setitik debu di antara 100 milyar galaksi yang dikenali oleh lensa Hubble. Peter Quill alias Star Lord misalnya adalah bajak laut angkasa luar. Pesawatnya bila sampai ke bumi pasti punya kecepatan dahsyat. Andromeda, galaksi terdekat, berjarak 2,5 juta tahun cahaya.  Kecepatan cahaya per detik itu 299.792.458 m atau 300.000 km dibulatkan. Pesawat Voyager yang diluncurkan dari bumi tahun 1976, sekarang ini baru lepas dari planet terjauh Pluto dan sedang mengarungi ruang antar galaksi. Jadi pesawat Star Lord itu kapan berangkatnya dari nun jauh di sana? Bagaimana ia bisa bergabung dengan para pahlawan super. 

Berita yang dikirimkan dari planet Mars saja membutuhkan waktu 13 menit, jadi peralatan pengirim pesan ke Star Lord tentu sangat sangkil atau mungkin dengan telepati. Thanos juga mungkin tidak percaya kalau seluruh akik itu ada di bumi.

Penonton setia Marvel tentu saja tidak memikirkan kemustahilan semua sajian dari komik itu. AS memang digdaya dalam menciptakan tokoh hiburan. Negara besar itu mempunyai budaya pop yang sesuai dengan citra diri negara itu sebagai globo cop- polisi dunia. Inggris mempunyai tokoh 007 yang juga berkali-kali menyelamatkan dunia. Jepang yang kaya dengan tokoh super diadopsi juga oleh industri filem Holywood menjadi tontonan massal yang mendunia. Milyaran US dolar dibelanjakan, ratusan milyar pundi-pundi Holywood semakin tebal. Stan Lee yang sudah uzur tentu tidak menduga ia bakalan tampil sebagai cameo (pemain pajangan) dalam setiap filem berdasarkan tokoh-tokoh pahlawan supernya. 

Seorang dosen di Universitas Seoul mengatakan Korea Utara itu cerdik sekali dalam menantang dominasi global AS. Negara-negara yang tidak punya senjata nuklir dirangsek oleh AS menjadi porak poranda. mana berani AS merangsek Korut, kata ilmuwan itu. Pahlawan super tidak bermasalah dengan senjata nuklir. Rudal tinggal dilemparkan tinggi-tinggi di angkasa dan meledak. 

Hal itu akan menjadi tontonan yang menarik seandainya ratusan rudal nuklir milik AS dan Rusia diledakkan di angkasa. Seperti tontonan kembang api, kata penyanyi Jon Andeson vokalis Yes. What a way to surrender! Hanya pahlawan super yang bisa melakukan hal itu. Mereka tidak melakukannya, malahan saling berkelahi habis-habisnya meluluhlantakan gedung-gedung pencakar langit membawa korban ratusan manusia tidak berdosa. 

Bagaimana dengan kemiskinan, imigran, ketimpangan pendapatan, konglomerasi, pemanasan global. Ternyata itu bukan bidang pekerjaan pahlawan super. Kisah mereka tidak menyangkut hal-hal yang perlu direnungkan, hal yang menyedihkan sekali. Moralitas cetek ringan saja : yang jahat itu merusak, yang baik melawan. Manusia menjadi korban tetapi dunia diselamatkan. Persoalan dunia tidak membutuhkan pemecahan dari kekuatan super. 

Penonton juga datang ke cineplex untuk menikmati dunia. Budaya pop yang hingar bingar, asyik, cepat, heboh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun