Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Denmark, di Balik Negara yang Paling Bahagia

18 Februari 2018   10:18 Diperbarui: 18 Februari 2018   10:25 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oke, Denmark negara paling bahagia Benar ! itu menurut world happiness index PBB yg digagas negara Bhutan. Joseph Stiglitz, pemenang Nobel,  adalah salah satu penulis laporan tahunan WHI itu; juga pendukungnya.

Denmark itu cuacanya tidak bersahabat, pajak sampai 60% penghasilan. Banyak

1. Kepercayaan bersama ( trust )

Di Denmark, seorang ibu yg makan di resto, kereta bayinya ditinggal di luar. Di New York, ibu itu akan ditangkap polisi.

2.Bebas menjadi diri sendiri.

Seorang anak sekolah bergairah sekali ke sekolah, dia suka belajar teknik dan logistik. Cita citanya?..... menjadi tukang sampah!

3. Punya tujuan hidup

Orang bayar pajak karena percaya kepada sistem, ia tidak merasa korban dari sistem. Seorang tukang cuci piring resto Norma, ikut naik panggung ketika resto itu dapat piala di London. Si buruh cuci itu dipandang bagian dari tim.

(Marlene Rydahl -Ted  talk)

4. mudah pindah pekerjaan

tetapi ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun