Mohon tunggu...
Osy Siswi Utami
Osy Siswi Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa menuju akhir dari jurusan mengelola masa lampau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendampingan Psikologis Atas Tragedi Kanjuruhan

5 Oktober 2022   16:12 Diperbarui: 5 Oktober 2022   17:42 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini dibuat sebagai bentuk kepedulian dan bela sungkawa yang mendalam atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial menyampaikan bahwa ia telah mengutus 30 orang psikolog untuk mendampingi keluarga korban tragedi kanjuruhan. Pernyataan ini disampaikan Risma kepada wartawan pada Selasa (4/10/2022) di Kabupaten Serang, Banten. Tidak hanya pihak kemensos yang mengirimkan pendampingan kepada keluarga korban tragedi kanjuruhan, dikutip dari muhammadiyah.or.id bahwa Universitas Muhammadiyah Malang menurunkan tim medis dan pendampingan psikologis sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat di tengah tragedi. UMM melakukan pendampingan kepada keluarga korban dari tim fakultas psikologi dan rumah sakit UMM.

sumber : instagram IbuPembelajarIndonesia
sumber : instagram IbuPembelajarIndonesia

Bantuan pendampingan secara psikologis juga disampaikan oleh komunitas IPI ( Ibu Pembelajar Indonesia) bersama educourse.id membuka layanan konsultasi psikologi gratis bagi semua korban yang terlibat dalam tragedi kanjuruhan baik korban ataupun keluarga korban. Layanan ini sebagai bentuk kepedulian dari IPI bersama educourse.id. Semua korban tragedi kanjuruhan dapat mengakses link yang tertera di poster yang diunggah di instagram Ibu Pembelajar Indonesia. (tinyurl.com/IPI-konsultasti).

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, Malang pasca pertandingan antara Arema vs Persebaya yang dimenangkan oleh Persebaya mengakibatkan bencana. Tragedi yang masih diselidiki ini menewaskan ratusan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka- luka merupakan tragedi tiga besar dalam bencana sepakbola dunia yang diduga karena penggunaan gas air mata di dalam stadion. 

Tragedi ini diawali karena kekalahan Arema sebagai tuan rumah oleh Persebaya dengan skor 2-3. Hasil akhir korban yang sudah diverifikasi oleh Polri dan Panpel (3/10/2022)  ada 448 korban, 125 orang meninggal dunia, 302 mengalami luka ringan, dan 21 orang dengan luka berat.

Atas kejadian tragedi kanjuruhan ini yang menewaskan 125 orang perlu adanya pendampingan secara psikologis terhadap keluarga korban dan seluruh korban yang mengalami luka dan tidak terkecuali kepada yang mengalami tragedi kanjuruhan tersebut.

Memori mengenai tragedi kanjuruhan bagi keluarga korban dan semua korban selamat dapat menyebabkan Post Traumatic Stress Disorder atau disebut PTSD. PTSD merupakan reaksi emosional dan psikologis trauma pasca bencana yang berdampak pada kesehatan mental seseorang. Efek PTSD adalah seseorang tersebut memiliki pikiran dan perasaan yang intens dan menganggu yang berulang dengan pengalaman yang tetap ada setelah bencana berakhir. 

Seseorang yang mengalami trauma pasca bencana dapat tiba- tiba mengalami kilas balik atau mimpi buruk kejadian bencana tersebut bahkan dapat secara tiba- tiba mengalami reaksi emosional karena adanya hal yang memicu seperti suara, bau, atau kilatan yang mengingatkan tentang peristiwa traumatis yang telah berlalu. PTSD juga tidak hanya dialami oleh mereka yang mengalami kejadian namun juga dapat dialami oleh keluarga korban yang terdampak atas kehilangan dari tragedi tersebut.

Hal itulah yang menyebabkan mengapa pentingnya pendampingan secara psikologis kepada seluruh korban yang mengalami tragedi tersebut dan keluarga korban atas kejadian tragedi kanjuruhan di Malang. Kita doakan bersama semoga korban yang meninggal diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, korban yang masih dalam pemulihan semoga segera pulih, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun