Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Puan dan Misteri Pulau Lembeh, Apa yang Kurang?

15 Februari 2022   20:13 Diperbarui: 15 Februari 2022   23:08 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyambutan kunjungan Ketua DPR Puan Maharani di Manado, Sulawesi Utara , tanggal 8 sampai 11 Februari 2022 lalu. Puan juga menginjakan kaki di Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Dua kali sejumlah warga Sulawesi Utara atau tanah Minahasa mengumandangkan agar Puan Maharani menjadi Presiden RI ke-8. Pertengahan tahun 2021 dan bulan Februari 2022.

Sulawesi Utara memang tanah istimewa bagi Puan Maharani. Hari Jumat 23 September 2016 Puan Maharani dinobatkan menjadi warga kehormatan Sulawesi Utara oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut dan Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan.

Tidak salah bila Puan Maharani memilih Sulut menjadi salah satu wilayah kesayangannya. Sulawesi Utara, khusunya Minahasa adalah tanah kaya dan indah dan penuh misteri. Tentu Puan suka akan keindahan, termasuk keindahan Sulut.

Tahun 1859, Alfred Russel Wallace, (1823-1913) seorang ahli ilmu alam Inggris melukiskan Manado dan sekitarnya di Sulawesi Utara sebagai salah satu kota terindah dan menakjubkan di Nusantara bagian timur.

Kemudian di tahun-tahun yang sama, seorang pendeta Belanda, N Graafland, dalam bukunya tentang Tanah Minahasa mengatakan tanah di sini sebagai doa keindahan alam. 

Graafland mengatakan, bukan alamnya saja yang memesona, warganya pun penuh damai dan suka bekerja sama sehingga wilayah ini merupakan kawasan teraman di Nusantara.

".......Menuju Makalisung pemandangan semakin indah dan menajubkan. Di kejauhan sana tampak pemandangan Selat Lembeh (depan kota Bitung), dengan Pulau Lembehnya. Pulau yang gelap dan penuh misteri tersebut mengawali gugusan-gugusan pulau-pulau kecil dan besar di sebelah utara Minahasa yang masih menyembunyikan banyak sekali kekayaan yang belum terolah dan belum digali." Begitu tulis Graafland yang telah puluhan tahun tinggal di Minahasa.

Rabu, 9 Februari 2022 lalu, Ketua DPR Puan Maharani datang di Pulau Lembeh, melelehkan adukan semen pertama berdirinya Patung Bung Karno di kawasan Monumen Trikora yang dibangun tahun 1980-an. 

Monumen Trikora ini dirikan untuk mengenang sejarah perebutan kembali Irian Barat (kini Papua) oleh Bung Karno tahun 1960-an.

Kalau Patung Bung Karno ini berdiri merupakan yang kedua setelah berdirinya Patung Bung Karno, di Jalan Soekarno, Kolongan, Minahasa Utara. Sudah banyak lambang atau simbol Bung Karno berdiri di Sulawesi Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun