Mohon tunggu...
Arya Dana
Arya Dana Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar menulis

Menulis, beropini, sajak, puisi, cerpen, dan tulisan-tulisan lainya. Semoga menyenangkan dan dapat diterima.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Benar Kita Suka Puasa?

9 Mei 2020   04:10 Diperbarui: 9 Mei 2020   04:17 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tidak terasa kita sudah memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan. Banyak poster-poster yang berkata merindukannya juga bersedih karena ditinggalkannya. 

Tapi, apakah benar kita suka puasa? Sampai berat hati meninggalkan bulan suci yang penuh ampunan ini. Mari menuangkan opini dalam untaian kalimat yang saling bertautan.

Puasa yaitu menahan diri dari segala bentuk nafsu. Ingat, menahan DIRI, bukan menahan orang lain. Menahan diri untuk tidak makan dan minum, bukan menahan orang lain untuk tidak makan dan minum atau menahan orang lain membuka kedai makanan di jam makan siang. 

Kita berkata suka puasa, namun mengapa begitu lemah hanya karena melihat warung nasi di siang hari? Bahkan sampai memutus mata pencaharian para penjaga warung nasi. 

Bukankah dengan melihat orang lain bisa menyantap makanan sedangkan kita tidak bisa akan menambah tingkat kesulitan kita dalam menyelesaikan puasa? 

Apa istimewanya orang yang menyelesaikan sesuatu dengan tingkatan yang mudah? Apa yang ditahan dalam diri kita jika ketika kita berpuasa, kita bersembunyi dari segala ujian yang sebetulnya mampu meningkatkan kualitas puasa kita.

Kembali ke persoalan awal, benarkah kita suka puasa? Tentu kita akan dengan lantang menjawab, 'suka'. Kalau memang kita sudah suka, untuk apa Allah mewajibkan berpuasa di bulan Ramadhan ini, toh, para hambanya sudah suka. Jika kita suka terhadap sesuatu, tentu kita akan melakukannya dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Jadi, benar kita suka puasa? Mungkin kita masih akan menjawab 'suka' dengan lantang.

Kalau begitu, mari kita memohon kepada Allah agar puasa Ramadhan tidak hanya satu bulan, tapi sepanjang tahun, toh, kita sudah suka. Apa kita sanggup? Tentu berat dan sebagian dari kita akan mengeluh jika setiap hari harus terus menahan nafsu hewani kita. Lalu, apa benar kita suka puasa?

Begitulah manusia, terlalu banyak berbohong dihadapan Sang Pencipta. Mengapa kita tidak berkata jujur saja kepada Allah bahwa kita tidak suka puasa, tapi tetap melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dengan semata-mata hanya untuk mendapat ridho-Nya. 

Jika ada seorang yang suka berenang, lalu ia berenang setiap minggu, apa hebatnya? Berenang memang sudah menjadi kesukaannya. Tidak ada yang spesial dari melakukan sesuatu yang sudah kita sukai. Sebuah kemulian bagi kita jika melakukan apa yang tidak kita sukai, namun kita lakukan dengan penuh keikhlasan.

Jadi, apa benar kita suka puasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun