Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membentuk Petani Milenial

21 Maret 2019   11:37 Diperbarui: 21 Maret 2019   11:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini musim panen disekitar desa dekat rumahku, karena masih musim penghujan para petani ramai-ramai memanen padinya yang telah menguning agar tidak busung. 

Musim penghujan saat panen jadi ujian tersendiri bagi petani selain padi-padi akan roboh terkena hujan dan angin, padi hasil panenpun akan bisa tumbuh kalau tidak segera dikeringkan. Pengeringan yang mengandalkan sinar matahari jadi kendala tersendiri saat mmusim hujan dimana cahaya matahari sering tertutupi mendung.

Belum lagi saat musm panen bersamaan kecenderungan harga gabah hasil panen mereka turun tak sebanding dengan biaya pupuk dan perawatan padi dari mulai menanam hingga memanennya. Kendala-kendala tersebut masih ditangani secara manual dan tradisional tak seiring dengan semakin majunya teknologi yang terus cepat berkembang pesat.

Yang amat disayangkan kebanyakan petani-petani yang turun kesawah adalah petani-petani jaman old atau petani-petani usia tua, jarang dijumpai petani muda dari generasi muda era sekarang terlihat giat turun kesawah untuk bertani. 

Generasi era sekarang yang lebih dikenal dengan istilah milenial, mendengar kata milennial, mungkin kita langsung teringat dengan diri sendiri atau anak-anak muda yang tidak pernah lepas dari gadget.

Indonesia yang kaya akan hutan, lautan dan lahan yang subur tak luput dari pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan sebagai sumber matapencaharian utama rakyatnya. Tentu saja hal demikian mestinya dipupuk, dibina sesuai perkembangan jaman agar petani jadi jadi fosil dimasa mendatang.

Keengganan generasi milenial untuk terjun kelahan sawah karena takut kotor, becek dan lain-lain akan menjadi indikator buruk bagi perekonomian dan  kehidupan ekonomi rakyat dimasa mendatang sebab NKRI adalah negeri agragris.

Untuk itulah perlu membentuk petani milenial yang dapat mengelola pertanian dengan teknologi yang mumpuni dan maju sehingga hasil panen maksimal dan juga memasarkan hasil panen mereka dengan memanfaatkan media internet. 

Dengan adanya petani milenial tersebut kedepannya pertanian lebih maju sehingga produk-produk pertanian yang selama ini dijual oleh para star-up yang diberi gelar unicorn tak lagi dikuasai oleh hasil pertanian dari negara asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun