Mohon tunggu...
Nanang Dwi
Nanang Dwi Mohon Tunggu... Freelancer - Tinggal di Bojonegoro

Menulis untuk kemajuan bersama

Selanjutnya

Tutup

Diary

Keseruan Karimi Bersama Seorang Jamaah Haji Bojonegoro

16 Mei 2024   00:29 Diperbarui: 16 Mei 2024   00:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah taman yang asri sekitar Masjid Nabawi di Madinah, suasana penuh ketenangan. Burung-burung berkicau riang, seolah memuji kebesaran Allah di tempat yang suci ini. Di bawah naungan pohon taman, tampak seorang gadis kecil duduk sendirian di bangku taman, matanya berkaca-kaca menahan tangis.Gadis kecil itu bernama Karimi. Dia datang dari  bersama ayah dan ibunya yang menunaikan ibadah haji. Namun, hari ini Karimi merasa kesepian karena ibunya sedang beribadah di dalam masjid dan ayahnya harus mengikuti rombongan jamaah haji lainnya. Karimi merasa terlupakan di tengah keramaian ini.

Di kejauhan, seorang jamaah haji dari Bojonegoro, bernama Pak Idham, sedang berjalan santai mengelilingi taman setelah selesai shalat Dhuha. Beliau adalah seorang pria paruh baya dengan senyum ramah yang selalu tersungging di bibirnya. Pak Idham sangat mencintai anak-anak dan selalu berusaha membuat mereka tersenyum.

Saat pandangan Pak Idham tertuju pada Karimi yang sedang duduk sendirian, hatinya tergerak. Dia mendekati Karimi perlahan dan duduk di sebelahnya. Dengan lembut, Pak Idham bertanya, "Kenapa kamu sedih, Nak? Apa yang membuatmu menangis di tempat yang indah ini?"

Karimi mengusap air matanya dan menatap Pak Idham. "Saya merasa sendirian, Pak. Ibu dan ayah saya sedang sibuk beribadah, dan saya tidak tahu harus berbuat apa."

Pak Idham tersenyum dan mengangguk. "Nak, tahukah kamu bahwa kita berada di tempat yang sangat istimewa? Di sini, semua doa yang kita panjatkan akan sampai kepada Allah dengan cepat. Bagaimana kalau kita berdoa bersama-sama agar perasaan sedihmu hilang dan digantikan dengan kebahagiaan?"

Karimi mengangguk perlahan. Pak Idham pun menggenggam tangan kecil Karimi dan mulai berdoa dengan suara yang lembut namun penuh keyakinan. Setelah berdoa, Pak Idham mengeluarkan sebuah permen dari sakunya dan memberikannya kepada Karimi. "Ini untukmu, sebagai tanda bahwa Allah selalu menyertai dan menjagamu."


Karimi menerima permen itu dengan senyum manis. Perasaannya mulai membaik, dan dia merasa tidak lagi sendirian. Pak Idham kemudian bercerita tentang pengalaman-pengalaman berhajinya, tentang keindahan Madinah, serta tentang kebaikan dan kasih sayang Allah yang tak terbatas.

Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa, ibu dan ayah Karimi datang menghampiri mereka. Mereka berterima kasih kepada Pak Idham atas kebaikannya menemani Karimi. Pak Idham hanya tersenyum dan berkata, "Kebaikan itu ibarat air yang mengalir, selalu membawa kesegaran di mana pun ia berada."

Dengan perasaan hangat di hati, Karimi dan keluarganya melanjutkan perjalanan mereka. Mereka kini tahu bahwa di tempat yang suci ini, mereka tidak pernah sendirian. Allah selalu ada, memberikan perlindungan dan cinta-Nya melalui orang-orang baik yang mereka temui. Dan Karimi, dengan permen di tangan dan senyum di wajahnya, akan selalu mengingat kebaikan Pak Idham, sang jamaah haji dari Bojonegoro.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun