Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Akankah Garuda Indonesia menyusul Merpati Nusantara Airlines menjadi kenangan dan masuk ke dalam catatan sejarah? Catatan gelap sejarah penerbangan RI.Â
Entahlah! Yang pasti, 8 KSO (Kerja Sama Operasi berbau busuk KKN) dan 501 Lembaga Kreditor, punya andil langsung maupun tidak, terhadap 'keruntuhan Garuda Indonesia.'Â
Semoga tidak benar-benar runtuh. Lalu, pertanyaan publik, "Garuda Indonesia yang tak terpisahkan dari sejarah Bangsa Indonesia, bisa seperti itu?" Ya. Itu pertanyaan semua; semua bertanya yang sama.
Garuda yang pernah merajai lalulintas udara RI, kemudian ditemani Alm MNA, dan pernah mencapai laba rata-rata Rp 100 M per tahun, kini nyaris tak bisa diselamatkan serta menuju pailit dengan beban hutang sekitar Rp. 150 T. Luarrrrr Binasa.
Garuda Indonesia berawal dari kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949.
Bahkan, cikal bakal Garuda sudah ada sejak 1948, atau saat rakyat Aceh iuran mengumpulkan 20 kg emas untuk membeli pesawat Dakota C-47 dari Singapura yang menjadi pesawat pertama milik AURI.
 Dengan ditandatanganinya perjanjian KMB, maka Belanda wajib menyerahkan seluruh kekayaan pemerintah Hindia Belanda kepada pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), termasuk maskapai KLM-IIB (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij Inter Insulair Bedrijf).
KLM-IIB merupakan anak perusahaan KLM setelah mengambil alih maskapai swasta K.N.I.L.M (Koninklijke Nederlandshindische Luchtvaart Maatschappij) yang sudah eksis sejak 1928 di Hindia Belanda.
###