Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Vaksinasi Gratis, Mandiri, dan Gotong Royong

25 Januari 2021   11:34 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:45 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kompas Com

Catatan Awal

Penerima Vaksinasi. Adalah mereka, satu orang atau pun kelompok, yang menerima vaksin (dengan cara tetes atau pun suntik) sehingga ia (mereka) memperoleh kekebalan (imun tubuh) dari penyakit (atau penyakit-pernyakit tertentu). Vaksinasi (i) dilakukan (diterima) sebagai suatu keharusan (dan kewajiban) untuk mencapai imunitas komunitas dan masyarakat, (ii) secara gratis atau pun beli (berbayar/membayar).

Jadi, sebagai anak bangsa, yang berkeinginan agar Indonesia bebas dari Covid-19, maka hendaknya membuang ego diri, serta secara bersama ikut ambil bagian dalam 'menuju Indonesia Sehat Bebas Covid-19.' Tujuan itu hanya bisa terlaksana jika semua lapisan masyarakat mendukung program Vaksinasi Nasional tersebut.

Dukungan tersebut, bukan melulu urusan pemerintah, namun juga kelompok masyarakat dan umat beragama, akademisi, politisi, pelaku usaha, termasuk KADIN.

Opa Jappy


Kamar Sebelah, Jakarta Selatan | Kegiatan Vaksinasi Nasional dalam rangka menghambat laju serangan Covoid-19 sementara dilakukan secara Internasional, termasuk Indonesia; semuanya dengan satu tujuan yaitu 'menjinakan ganas dan keganasan' Covid-19 serta meminimalisir kematian akibat terpapar virus tersebut. Oleh sebab itu, pada semua Negara di Dunia, vaksinasi dilakukan ke/pada rakyat hingga mencapai angka atau jumlah yang memungkinkan terjadi imunitas komunitas.

Indonesia, dengan lebih dari 200 juta penduduk, (akan) melakukan vasksinasi ke/pada 181 juta orang; itu juga bermakna membutuhkan (i) dana yang besar, (ii) waktu yang cukup panjang; dan sekaligus (iii) kerja serta dukungan semua pihak, tanpa kecuali.

Dukungan seperti itulah yang menjadi perhatian KADIN, dengan ratusan ribu pengusaha yang bergabung di dalamnya, sehingga melakukan Vaksinasi Mandiri. Dalam artian, para pengusaha menyisihkan anggaran atau pun keuntungan mereka untuk membiayai vaksin (dan proses vaksinasi) ke/pada karyawan mereka dan keluarganya.

Langkah tersebut, (lihat vidio di atas) agar terjadi percepatan jangkauan vaksinasi serta 'meringankan' beban pemerintah. Selain itu, menurut Ketua Kadin, "Jika mencapai imunitas komunitas, maka berlanjut pada pemulihan kegiatan ekonomi." Sungguh, suatu niat dan kerja mulia.

Upaya melakukan vaksianasi mandiri itulah, yang diakui oleh Maron atau Dr dr Maxi Rondonuwu, DHSM, MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit (P2P) di Kemenkes RI, sebagai Vaksinasi Gotong Royong. Namun, walau disebut Vaksinasi Mandiri atau pun Gotong Royong, pembelian jenis vaksin, pelaksanan dan pemberian vaksin gratis sepenuhnya merupakan wewenang atau pun sepengetahuan Kementerian Kesehatan.

Sejalan dengan maksud tersebut, dari jejak digital, Romo Benny menyatakan bahwa, "Hukum tertinggi cinta kepada keselamatan sesama untuk itu dibutuhkan kesadaran bersama masyarakat untuk mau di vaksin demi kecintaan kepada , sesama, keluarga, lingkungan sekitar kita. Kita yakin dengan tradisi gotong royong dan nilai-nilai persaudaraan anak bangsa akan mampu mengatasinya."

Dengan demikian, terjawab sudah polemik seputar apa yang disebut Vaksinasi Gratis (yang dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah) dan Vaksinasi Mandiri atau pun Gotong Royong; dua-duanya demi untuk mencapat imunitas komunitas di Negeri Tercinta ini; jadi tak perlu dipersoalkan; hal itulah yang saya sampaikan ke  sejumlah perwarta Media Online.

Selain itu, pada hemat saya, "Bangsa ini paling hobi mempersoalkan dan berdebat tentang hal-hal yang tidak membangun serta cenderung membuat kegaduhan. Sehingga hal-hal yang akan dilakukan demi kesejateraan bersama pun, dijadikan diberi muatan politis. Prihatin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun