"Adalah seorang berjalan dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun; orang itu dirampok habis-habisan, memukulnya, sesudah itu para perampok tersebut pergi meninggalkannya setengah mati.
Seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya, lalu membalut luka-luka, menyiram dengan minyak dan anggur, menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya, membawanya ke tempat penginapan, merawatnya.
Keesokan hari ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan, katanya, "Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali."
“Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
(Dokter Lukas, Abad I Masehi)
Srengseng Sawah, Jakarta Selatan | Kisah di atas tentang, ya benar, seperti yang anda dalam pikiranmu, The Samaritan atau Orang Samaria (yang Baik Hati). Kisah yang dikenal (dan di hafal) banyak orang, terutama mereka yang pernah mengikuti Bina Iman di Sekolah Mingggu. The Samaritan juga populer di area aktivis dan pekerja sosial, lintas iman dan agama.
Ya, The Samaritan, sejak lama, menjadi ‘role model’ (pada dan tentang) seseorang melihat (orang lain yang tak dikenal dan menjadi) korban kejahatan; kemudian, menolong, merawat, dan membiayai perawatan tersebut.  Â
Namun, siapa The Samaritan tersebut, sehingga sejaka lama telah menjadi ‘role model?’ Komunitas Orang Samaria, yang paling kuno, merupakan bagian dari Suku-suku di Israel Utara. Belakangan, sekitar tahun 700 SM, mereka terusir dari wilayahnya. Dan, sekitar 500 SM, Suku-suku Israel Selatan juga terusir dari wilayahnya, praktis ada daerah, terutama di Utara, yang kosong penduduknya.
Pada area yang kosong itulah, penguasa Babel, yang menaklukan Israel, menempatkan orang-orang dari berbagai latar belakang etnis, suku, Â bangsa agama ke wilayah Orang-orang Samaria kuno tersebut, (ketika Romawi dan Khalifah menguasai Israel, mereka pun menempatkan banyak orang pada wilayah itu). Keturunan mereka itulah yang mejadi Orang Samaria atau The Samaritan hingga sekarang.